Upayapeningkatan kualitas sumberdaya petani di Kabupaten Bandung selama ini ditempuh melalui pendekatan kelompok tani atau gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang berjumlah 274 Gapoktan. Saat ini di Kabupaten Bandung terdapat 3.122 Kelompok Tani, dengan jumlah anggotanya sebanyak 82.937 orang yang terdiri dari; - Kelompok Tani Pangan Horti.
Kelompok adalah dua orang atau lebih individu yang berinteraksi dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya Shaw dalam Sudjarwo, 20113. Menurut Mills dalam Samsi, 201113 kelompok adalah suatu kesatuan yang terdiri atas dua orang atau lebih yang melakukan kontak hubungan untuk suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut Hommans dalam Sudjarwo, 20113 kelompok adalah sejumlah individu yang melakukan komunikasi selama jangka waktu tertentu secara langsung tanpa melalui perantara. Ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kelompok adalah sekumpulan orang/individu yang terorganisir, dengan kesamaan kegiatan dan tujuan yang sama. Saling berkomunikasi secara verbal maupun non-verbal dengan mengutamakan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi individu dan tercipta sebuah ikatan psikologis yang erat diantara anggota kelompok dalam jangka waktu tertentu. Ciri-ciri Kelompok Kelompok merupakan kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi, dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan timbal balik. Suatu kelompok bisa disebut kelompok apabila memiliki ciri-ciri. Menurut Van Zanden dalam Sudjarwo, 20115 ciri-ciri kelompok meliputi a Kelompok itu memiliki ciri tertentu yang dibatasi oleh lokasi geografis, paham politik, agama, dan lain-lain, b Kelompok itu memiliki tujuan yang jelas, c Umumnya anggota menyadari bahwa keanggotaannya dalam kelompok itu berbeda dengan kelompok lain. Sedangkan menurut Gerungan 2004 94 ciri-ciri kelompok antara lain a Terdapat dorongan motif yang sama, b Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan, c Pembentukan dan penegasan struktur atau organisasi yang jelas, d terjadinya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku anggota kelompok. Suatu kelompok dapat dinamakan kelompok sosial, apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut 1 Memiliki motif yang sama antara individu satu dengan yang lain menyebabkan interkasi/kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama, 2 Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan antara individu satu dengan yang lain akibat yang ditimbulkan tergantung rasa dan kecakapan individu yang terlibat, 3 Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan serta kedudukan masing-masing, 4 Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama Berdasarkan pendapat mengenai ciri-ciri kelompok, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri kelompok meliputi a Adanya motif yang sama antara anggota kelompok, b Memiliki tujuan yang jelas, c Penegasan struktur kelompok, d penegasan norma-norma kelompok. Fungsi Kelompok Menurut Kartini Kartono dalam Sudjarwo, 2011 6 melihat fungsi kelompok tidak hanya dari interaksinya akan tetapi lebih dalam lagi yaitu dengan penjelasan sebagai berikut a Kelompok merupakan wadah dan ruang psikologis kepada semua anggotanya sehingga merasa memiliki terhadap kelompoknya, b Munculnya kader yang menunjukkan loyalitas dan kesetiakawanan sosial, c Memberikan rasa aman pada semua anggotanya, d Adanya penghargaan melalui status dan peran masing-masing anggotanya, e Adanya satu tujuan ideal tertentu dari kelompok, f Kelompok dapat berperan sebagai wahana untuk mencapai tujuan, g Anggota kelompok sebagai individu merasa sebagai organ dari kelompok. Tujuan Kelompok Tujuan kelompok ialah apa yang akan dicapai oleh kelompok dan harus mewujudkan relevansi dengan tujan anggota serta diketahui oleh semua anggota Sudjarwo, 201116. Menurut Shaw dalam Mardikanto 1996 70 mengartikan tujuan kelompok sebagai hasil akhir atau keadaan yang diinginkan oleh semua anggota kelompok. Tujuan kelompok biasanya dirumuskan sebagai perpaduan dari tujuan-tujuan semua anggota kelompok. Tujuan kelompok merupakan hasil akhir yang ingin dicapai individu ataupun kelompok yang sedang bekerja, atau secara ideal, tujuan merupakan hasil yang diharapkan menurut nilai orang-orang. Tujuan kelompok disusun berdasarkan mayoritas individu yang bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan terdiri daritujuan jangka pendek yang merupakan batu loncatan untuktujuan jangka panjang. Disimpulkan bahwa tujuan kelompok merupakan pedoman dalam pencapaian program dan aktivitas serta memungkinkan untuk terukurnya efektivitas dan efisiensi kelompok. Komitmen anggota akan tergantung kepada ketertarikannya terhadap kelompok dan tujuan kelompok. Tingkat resiko dalam pencapaian tujuan kelompok harus ditetapkan dan dipantau secara hati-hati; resiko kegagalan yang moderat lebih memotivasi Pengertian Kelompok Wanita Tani KWT Kegiatan kelompok tani merupakan perkumpulan yang beranggotakan para petani desa tersebut. Meskipun tidak semua petani di desa tersebut mengikuti kegiatan ini. Ketua kelompok tani dipilih dari salah seorang petani yang dianggap memiliki pengetahuan dan wawasan luas. Ketua kelompok tani yang terpilih diharapkan dapat menjalankan tugas dan kewajibannya antara lain mengkoordinasikan kegiatan gotong-royong untuk pengolahan lahan anggota kelompok tani secara bergantian, mengkoordinasikan penjualan hasil produksi, dan melakukan hubungan dengan pihak penyuluh maupun dinas pertanian. Kelompok tani sebagai wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat tani, sebab segala kegiatan dan permasalahan dalam berusaha tani dilaksanakan oleh kelompok secara bersamaan Adanya kelompok tani, para petani dapat bersama-sama memecahkan permasalahan yang antara lain berupa pemenuhan sarana produksi pertanian, teknis produksi dan pemasaran hasil. Kelompok tani sebagai kumpulan para petani yang tumbuh berdasarkan keakraban dan keserasian, serta kesamaan kepentingan dalam memanfaaatkan sumberdaya pertanian untuk bekerjasama meningkatkan produktivitas usaha tani dan kesejahteraan anggotanya Departemen Pertanian RI 1997 dalam Samsi 201115. Fungsi utama kelompok tani pada dasarnya adalah sebagai wahana dalam proses belajar-mengajar, wahana bekerjasama, dan wahana berproduksi. Apabila ketiga fungsi tersebut telah berjalan baik, maka diarahkan untuk menjadi kelompok usaha. Berdasarkan kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Kelompok Wanita Tani KWT adalah kumpulan para wanita yang mempunyai aktivitas dibidang pertanian yang tumbuh berdasarkan keakraban, keserasian, serta kesamaan kepentingan dalam memanfaatkan sumberdaya pertanian untuk bekerjasama meningkatkan produktivitas usahatani dan kesejahteraan anggotanya. Fungsi Kelompok Tani Sistem penyuluhan pertanian di Indonesia, Departemen Pertanian menetapkan bahwa kelompok tani memiliki tiga fungsi utama Martaatmadja 1993, Martins, 1997, dan Depatemen Pertanian, 1997 dalam Hariadi, 201154 yakni a Sebagai unit belajar, adalah kelompok tani merupakan wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap PKS serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani sehingga produktivitasnya meningkat, pendapatannya bertambah serta kehidupan yang lebih sejahtera, b Unit kerjasama, kelompok tani merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompoktani dan antar kelompok tani serta dengan pihak lain, melalui kerjasama ini diharapkan usaha taninya akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan, dan c Unit produksi, usahatani yang dilaksanakan oleh masing masing anggota kelompoktani, secara keseluruhan harus dipandang sebagai satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dipandang dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas. Menurut Departemen Pertanian 1997 dalam Samsi, 20115, apabila ketiga fungsi tersebut sudah berjalan, maka diarahkan untuk menjadi unit kelompok usaha. Kesejahteraan Keluarga Pengertian Keluarga Sejahtera Menurut Mongid 199510, kesejahteraan keluarga adalah kondisi dinamis keluarga dimana terpenuhinya semua kebutuhan fisik materiil, mental spiritual, dan sosial yang memungkinkan keluarga dapt hidup wajar sesuai dengan lingkungan serta memungkinkan anak-anak tumbuh kembang dan memperoleh perlindungan yang diperlukan untuk membentuk sikap mental dan kepribadian yang matang sebagai sumber daya manusia yang berkualitas. Sedangkan dalam BKKBN 20092 keluarga sejahtera yaitu keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual, dan materi yang layak, betaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang selaras, serasi, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. Kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga sejahtera merupakan kondisi terpenuhinya kebutuhan primer dan sekunder dalam kehidupan keluarga di masyarakat. Kesejahteraan keluarga tidak hanya menyangkut kemakmuran saja, melainkan juga harus secara keseluruhan sesuai dengan ketentraman yang berarti dengan kemampuan itulah dapat menuju keselamatan dan ketentraman hidup. Menurut Tamadi dalam Asri, 201314 ukuran taraf pemenuhan kebutuhan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis, dan kebutuhan pengembangan. Pengertian dari ketiga kelompok kebutuhan tersebut sebagai berikut Kebutuhan dasar yang terdiri dari a Pangan, kebutuhan ini mencakup pemenuhan kebutuhan makan dan gizi sehari-hari, b Sandang, kebutuhan ini mencakup pemenuhan pakaian yang layak pakai dan bersih, c Papan, merupakan tempat tinggal sehari-hari bagi keluarga yang harus terpenuhi, d Kesehatan, kabutuhan untuk hidup sehat sehari-hari. Kebutuhan sosial psikologis yang terdiri dari a Pendidikan, pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi anak yang mencakup pendidikan formal, informal, dan nonformal, b Rekreasi, kebutuhan akan hiburan dalam kehidupan keluarga, c Transportasi, kebutuhan akan kendaraan untuk transportasi sehari-hari, d Interaksi sosial internal dan eksternal, kebutuhan untuk berinteraksi dalam keluarga dan juga masyarakat. Kebutuhan pengembangan yang terdiri dari a Tabungan, simpanan uang atau barang yang digunakan untuk kesehatan, pendidikan anak, jaminan hari tua, dan juga untuk kebutuhanyang mendadak, b Akses terhadap informasi, kebutuhan untuk mendapatkan informasi dari luar keluarga, misal informasi masyarakat, dan negara. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa indikator ukuran taraf pemenuhan kebutuhan hidup terdiri dari kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis, dan kebutuhan pengembangan. indikator keluarga sejahtera yaitu terpenuhinya kebutuhan pokok bagi keluarga. Indikator keluarga sejahtera pada dasarnya disusun untuk menilai taraf pemenuhan kebutuhan keluarga yang dimulai dari kebutuhan yang sangat mendasar sampai dengan pemenuhan kebutuhan yang diperlukan untuk penegembangan diri dan keluarga Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Keluarga Faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan keluarga adalah faktor intern keluarga dan faktor ekstern keluarga. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan keluarga yaitu sebagai berikut Faktor intern keluarga Jumlah Anggota Keluarga, pada zaman seperti sekarang ini tuntutan keluarga semakin meningkat tidak hanya cukup dengan kebutuhan primer tetapi kebutuhan lainya seperti hiburan, rekreasi, sarana ibadah, saran untuk transportasi dan lingkungan yang serasi. Kebutuhan diatas akan lebih memungkinkan dapat terpenuhi jika jumlah anggota dalam keluarga sejumlah kecil. Tempat Tinggal, suasana tempat tinggal sangat mempengaruhi kesejahteraan keluarga. Keadaan tempat tinggal yang diatur sesuai dengan selera keindahan penghuninya, akan lebih menimbulkan suasana yang tenang dan mengembirakan serta menyejukan hati. Sebaliknya tempat tinggal yang tidak teratur, tidak jarang meninbulkan kebosanan untuk menempati. Kadang-kadang sering terjadi ketegangan antara anggota keluarga yang disebabkan kekacauan pikiran karena tidak memperoleh rasa nyaman dan tentram akibat tidak teraturnya sasaran dan keadaan tempat tinggal. Keadaan Sosial Keluarga, untuk mendapatkan kesejahteraan kelurga alasan yang paling kuat adalah keadaan sosial dalam keluarga. Keadaan sosial dalam keluarga dapat dikatakan baik atau harmonis, bilamana ada hubungan yang baik dan benar-benar didasari ketulusan hati dan rasa kasih sayang antara anggota keluarga. Manifestasi daripada hubungan yang benar-benar didasari ketulusan hati dan rasa penuh kasih sayang, nampak dengan adanya saling hormat, menghormati, toleransi, bantu-membantu dan saling mempercayai. Keadaan Ekonomi Keluarga, keadaan ekonomi keluarga merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan keluarga. Ekonomi dalam keluarga meliputi keuangan dan sumber-sumber yang dapat meningkatkan taraf hidup anggota keluarga BKKBN, 2009 16. Faktor Ekstern Kelaurga Kesejahteraan keluarga perlu dipelihara dan terus dikembangkan terjadinya kegoncangan dan ketegangan jiwa diantara anggota keluarga perlu di hindarkan, karena hal ini dapat menggagu ketentraman dan kenyamanan kehidupan dan kesejahteraan keluarga. Faktor yang dapat mengakibatkan kegoncangan jiwa dan ketentraman batin anggota keluarga yang datangnya dari luar lingkungan keluarga antara lain a Faktor manusia iri hati, dan fitnah, ancaman fisik, pelanggaran norma, b Faktor alam bahaya alam, kerusuhan dan berbagai macam virus penyakit, c Faktor ekonomi negara pendapatan tiap penduduk atau income perkapita rendah, inflasi. Kedua faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa, kedua faktor tersebut saling berpengaruh satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan untuk terciptanya kesejahteraan keluarga. Keluarga Definisi Keluarga Menurut Pujosuwarno 199411, keluarga adalah suatu ikatan persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak-anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga. Manurut Horton 1984267, keluarga adalah suatu sistem norma dan tata cara yang diterima untuk menyelesaikan sejumlah tugas penting. Kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Ciri-ciri Keluarga Ciri-ciri umum keluarga antara lain seperti yang dikemukakan oleh Mac Iver dan Charles H dalam Khairuddin 200215 meliputi a Keluarga merupakan hubungan perkawinan, b Benbentuk perkawinan atau susunan kelembagaan yang berkenaan dengan hubungan perkawinan yang sengajadibentuk dan dipelihara, c Suatu sistem tata nama, termasuk bentuk perhitungan garis keturunan, d Ketentuan-ketentuan ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggota kelompok yang mempunyai ketentuan khusus terhadap kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak, e Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga yang tidak mungkin menjadi terpisah terhadap kelompok keluarga. Sedangkan menurut Khairuddin 2002 13, ciri-ciri keluarga meliputi a Kebersamaan, diantarabentuk-bentuk organisasi sosial yang lain keluarga merupakan bentuk yang paling universal, yang dapat ditemukan dalam semua masyarakat, b Dasar-dasar emosional,hal ini didasarkan pada suatu dorongan yang mendasar, seperti perkawinan, menjadi ayah, dan perhatian orang tua, c Pengaruh perkembangan, hal ini membentuk karakter individu melalui pengaruh kebiasaan-kebiasaan organis maupun mental, d Ukuran yang terbatas, keluarga dibatasi oleh kondisi-kondisi biologis, e Tanggung jawab para anggota, keluarga memiliki tuntutan yang lebih besar dan kontinu daripada asosiasi-asosiasi yang lainnya, f Aturan kemasyarakatan, masyarakat diatur oleh peraturan yang sah dan kaku dalam hal yang tahu, g Sifat kesetaraan, keluarga merupakan suatu yang demikian permanen dan universal dan sebagai asosiasi merupakan organisasi terkelompok di sekitar keluarga yang menuntut perhatian khusus. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri keluarga antara lain a Adanya kebersamaan, b Dasar-dasar emosional, c Pengaruh perkembangan, d Ukurannya terbatas, e Posisi inti dalam struktur sosial, f Tanggung jawab anggota keluarga, g Aturan kemasyarakatan, h Memiliki sifat kekekalan dan kesementaraan. Fungsi-fungsi Keluarga Menurut Pujosuwarno 199413 fungsi-fungsi pokok keluarga antara lain 1 Fungsi pengaturan seksual, keluarga sebagai wadah yang sah baik ditinjau dari segi agama maupun masyarakat dalam hal pengaturan dan pemuasan keinginan-keinginan seksual, 2 Fungsi reproduksi, keluarga berfungsi untuk menghasilkan anggota baru, sebagai penerus bagi kehidupan manusia yang turun temurun, 3 Fungsi perlindungan dan pemeliharaan, keluarga berfungsi sebagai perlindungan dan pemeliharaan terhadap kebutuhan jasmani dan rohani terhadap semua anggota keluarga, 4 Fungsi pendidikan, keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena anak mengenal pendidikan yang pertama kali adalah di dalam lingkungan keluarga. Keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dan merupakan titik tolak pendidikan selanjutnya bagi anak-anak, 5 Fungsi sosialisasi, keluarga sebagai kelompok primer yang di dalamnya terjadi interaksi di antara para anggota dan disitulah terjadinya proses sosialisasi, 6 Fungsi afeksi dan rekreasi, manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan kebutuhan yang fundamental akan kasih sayang. Kebutuhan ini dapat dipenuhi bagi kebanyakan orang di dalam keluarga mereka. Hubungan cinta dan kasih yang dibina oleh seseorang akan menjadi dasar perkawinan yang dapat menumbuhkan hubungan afeksi bagi semua anggota keluarga yang dibinanya. Dengan adanya hubungan cinta kasih dan hubungan afeksi ini merupakan faktor penting bagi perkembangan pribadi anak, 7 Fungsi ekonomis, keluarga berfungsi untuk mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, 8 Fungsi status sosial, keluarga berfungsi sebagai suatu dasar yang menunjukkan kedudukan atau status bagi anggota-anggotanya. Sedangkan menurut BKKBN 1996 10 fungsi-fungsi keluarga anatra lain 1 Keagamaan, 2 Sosial Budaya, 3 Cinta kasih, 4 Melindungi, 5 Reproduksi, 6 Sosialisasi dan pendidikan, 7 Ekonomi, 8 Pembinaan lingkungan. Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi-fungsi keluarga antara lain 1 Untuk memperkenalkan dan mengajak anak pada kehidupan sesuai dengan keyakinan keluarga tersebut, 2 Untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan biologis keluarga, 3 Mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, 4 Untuk memberikan pendidikan dan mengajarkan sosialisasi kepada anak, 5 Memberikan suasana nyaman untuk anggota keluarga, 6 Memberikan perlindungan untuk anggota keluarga, 7 Untuk meneruskan keturunan, 8 Memberikan pembinaan lingkungan kepada anggota keluarga. Kewajiban Anggota Keluarga Suami istri memikul tanggung jawab hak dan kewajiban, ada kewajiban khusus ada kewajiban umum. Seperti yang dikemukakan oleh Aisjah Dachlan dalam Pujosuwarno, 1994 41 sebagai berikut 1. Kewajiban suami a. Memelihara, memimpin dan membimbing keluarga lahir dan batin, serta bertanggung jawab atas keselamatan dan kesejahteraannya. b. Memberi nafkah, menurut kemampuannya serta melindungi dari segala kesukaran. c. Hormat dan sopan santun apalagi jika istri dalam kesulitan. d. Membantu istri dalam tugas sehari-hari, terutama dalam memelihara dan mendidik anak-anak. e. Penuh pengertian, disiplin dan berwibawa berlandaskan cinta kasih sayang. f. Dapat mengatasi keadaan, mencari penyelesaian yang bijaksana. g. Sabar, jujur dan memelihara kepercayaan serta dapat menyenangkan istri dengan jalan yang halal. 2. Kewajiban istri a. Membantu suami dalam melayarkan bahtera rumah tangga, menjaga keselamatan dan kesejahteraan keluarga. b. Hormat dan patuh kepada suami dalam batas-batas tidak menyimpang dari ajaran agama. c. Menghormati dan menerima pemberian suami walaupun sedikit dan mencukupkan nafkah yang diberikan sesuai dengan kekuatan dan kemampuan, hemat, cermat dan bijaksana. d. Bersikap ridla dan syukur, tidak mempersulit suami. e. Memupuk rasa cinta dan kasih sayang dan selalu berusaha agar rukun dan damai. f. Memelihara dan mendidik anak-anak sebagai amanat Allah dan nikmatNya yang tidak ternilai. g. Mengatur dan mengurus rumah tangga dan menjadikan rumah tangga bahagia dunia akhirat. Diperlukan pengorbanan serta tanggungjawab dari masing-masing pihak dalam menjalankan peran dalam keluarga. Rasa cinta, hormat, setia, saling merhargai dan lain sebagainya merupakan hal wajib yang perlu dibina baik suami maupun istri. Mengetahui dan memahami hak dan kewajiban suami isteri yang baik diharapkan dapat mempermudah kehidupan keluarga berdasarkan ajaran agama dan hukum yang berlaku. Kewajiban suami dan istri tidak terbatas pada hubungan suami dan istri saja, tetapi mempunyai tugas dan kewajiban yaitu tugas dan kewajiban yang berhubungan dengan anak. Indikator Keluarga Sejahtera Indikator keluarga sejahtera yaitu terpenuhinya kebutuhan pokok bagi keluarga. Indikator keluarga sejahtera pada dasarnya disusun untuk menilai taraf pemenuhan kebutuhan keluarga yang dimulai dari kebutuhan yang sangat mendasar sampai dengan pemenuhan kebutuhan yang diperlukan untuk pengembangan diri dan keluarga. BKKBN, 200914 membagi tingkat kesejahteraan keluarga di Indonesia menjadi 5 tahap dari yang belum sejahtera sampai tahap kesejahteraan yang paling tinggi. Kelima tahapan keluarga sejahtera tersebut adalah sebagai berikut 1. Keluarga Pra Sejahtera yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan, sandnag, papan, kesehatan dan pendidikan. 2. Keluarga Sejahtera Tahap I yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya, seperti kebutuhan ibadah, makan protein hewani, pakaian, ruang untuk interaksi keluarga, dalam keadaan sehat, mempunyai penghasilan, bisa baca tulis latin dan keluarga berencana. 3. Keluarga Sejahtera Tahap II yaitu keluarga-kelaurga yang disamping dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, juga telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan sosial psikologisnya, akan tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan pengembangannya seperti kebutuhan untuk peningkatan agama, menabung, berinteraksi dalam keluarga, ikut melaksanakan kegiatan dalam masyarakat dan mampu memperoleh informasi. 4. Keluarga Sejahtera Tahap III yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis dan kebutuhan pengembangannya, namun belum dapat memberikan sumbangan yang maksimmal terhadap masyarakat, seperti secara teratur memberikan sumbangan dalam bentuk material dan keuangan untuk kepentingan sosial kemasyarakatan serta berperanserta secara aktif dengan menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasan-yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olahraga, pendidikan dan sebagainya. 5. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya, baik yang bersifat dasar, sosial psikologis maupun yang bersifat pengembangan serta telah dapat pula memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat. Berdasarkan indikator-indikator tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan maupun kebahagiaan sebuah keluarga sulit diukur hanya dengan satu atau dua parameter. Misalnya hanya dengan kepemilikan harta benda atau kemampuan sosial ekonomi saja. Juga dengan parameter jumlah anak atua tercukupinya kebutuhan pokok. Salah satu alasannya yang mendasar adalah bahwa kesejahteraan itu relatif. Tidak sama standarnya antar satu kelurga dengan keluarga lainnya. Keluarga yang secara ekonomis menurut standar normal termasuk kategori miskin, seluruh anggota keluarganya merasa sudah cukup sejahtera. Sementara pada keluarga lain yang secara ekonomi berlimpah, tidak jarang anggota-anggotanya merasa tidak sejahtera dan bahagia. Begitu juga dalam hal jumlah anak, sebuah keluarga sudah merasa cukup bahagia dengan dua anak, namun pada keluarga lainnya mungkin masih merasa kurang atau bahkan merasa berlebih. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan dan kebahagiaan sangatlah relatif dan bersifat pribadi. Kesejahteraan Ekonomi Kesejahteraan ekonomi adalah kegiatan-kegiatan terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dari segi ekonomi melalui pemberian bantuan Lomba Toga ini melibatkan kelompok wanita tani binaan TP PKK yang ada di 68 kelurahan di Kota Bogor," kata Kepala Bidang Pernyuluhan, Dinas Pertanian Kota Bogor, Dian Herdiawan, di Bogor, Rabu. Ini pemenang Lomba Logo HUT Ke-72 Kabupaten Bekasi. Jumat, 22 Juli 2022 19:31. Pemkab Bogor raih tiga juara Lomba Aparatur dan non-Aparatur Jabar
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Salah satu program kerja dari KKN UNS Kelompok 229 Desa Gonilan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo yaitu Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani KWT melalui Budidaya Sayuran dan Vertical Garden. Program kerja ini merupakan salah satu program kerja utama Kelompok 229 yang mengusung tema "Masyarakat Mandiri". Hal ini didasari karena selama pandemi covid-19 kegiatan di KWT Gonilan menjadi terbatas, sehingga lahan budidaya yang sebelumnya sudah ada menjadi kurang terurus. Dengan adanya program kerja ini diharapkan membantu memberdayakan kembali KWT di Gonilan. Dokpri KKN UNS Kelompok 229 didampingi Pembimbing Lapangan Dr. Sri Marmoah, dengan mahasiswa terdiri dari Gregorius Aryo Danang Edsan Putro, Prisca Puspita Sari, Fatimah Nur Azizah, Fatimah, Fuad Amri Prayoga, Endah Permatasari, Fifi Putri Huda Sari, Adib Mufti Bihtiari, dan Fahna Sabilla Miftanisa. KKN ini dilaksanakan selama 30 hari dari bulan Juli hingga Agustus 2021. Pelaksanaan program kerja Budidaya Sayuran dan Vertical Garden sudah mendapatkan izin dari Kepala Desa Gonilan dengan syarat tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Dokpri Selain itu, pemilihan program kerja utama juga didasari karena di Desa Gonilan terdapat Kelompok Wanita Tani dan lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya sayuran dan vertical garden di masa pandemi covid-19. Adapula tujuan proker ini juga turut untuk menjaga ketahanan pangan sektor rumah tangga di masa pandemi covid-19. Adanya budidaya sayuran ini diharapkan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sayuran para Kelompok Wanita Tani dan Ibu Rumah Tangga sekitarnya. Adapun pembuatan vertical garden disini tidak hanya menambah keindahan lahan saja, tetapi juga sebagai tanaman refugia yang bermanfaat sebagai menarik musuh alami hama. Pelaksanaan program kerja ini menggunakan metode praktik bersama KWT Idum Abadi Desa Prisca Puspita Sari & Fahna Sabilla Miftanisa Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Menurutpenelitian program P2L di Kabupaten Gianyar, kelompok wanita tani mereka menggunakan tiga indikator penilaian tingkat keberhasilan programnya yang meliputi pendapatan rumah tangga, asupan gizi keluarga, dan besarnya penerimaan dari pemanfaatan pekarangan. Berdasarkan ketiga indikator tersebut, program P2L disana tergolong sangat berhasil.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sudah kurang lebih dua tahun lamanya kita mengalami pandemi Covid-19, yang mana tidak hanya menyerang fisik dan psikis, tetapi juga berdampak pada sektor sosial dan ekonomi global, tak terkecuali Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik BPS 2021, dalam 20 tahun terakhir perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan negatif atau terkontraksi sebesar -2,07 persen. Lesunya pertumbuhan ekonomi tersebut sejalan dengan kesejahteraan masyarakat yang juga mengalami penurunan selama pandemi. Selain itu, beberapa kebijakan pemerintah seperti pembatasan kegiatan dan mobilitas masyarakat juga turut berpengaruh pada menurunnya aktivitas operasional para pelaku usaha. Hal itu memicu terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja PHK secara besar-besaran, yang mana lebih banyak dirasakan oleh pekerja perempuan. Akibatnya, terjadi peningkatan jumlah pengangguran yang cukup signifikan di tahun 2020. Pada September 2020, penduduk miskin juga tercatat mengalami peningkatan sebanyak 1,14 juta jiwa. BPS juga mencatat sekitar 7,82 persen rumah tangga miskin dipimpin oleh perempuan sebagai kepala rumah tangga. Di masa pandemi Covid-19, perempuan yang berperan sebagai kepala rumah tangga tidak hanya menghadapi persoalan kemiskinan saja, melainkan juga akan dihadapkan pada persoalan beban ganda akibat dari diterapkannya kebijakan work from home WFH dan school from home SFH. Berbagai dampak yang timbul akibat covid-19 ini, terkhusus di sektor ekonomi tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, melainkan juga kita sebagai masyarakat. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 dengan beragam kebijakan yang dibuatnya mulai dari WFH/SFH, Pembatasan Sosial Berskala Besar PSBB, hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM. Namun nyatanya kebijakan tersebut justru berdampak pada lesunya perekonomian Indonesia. Untuk itu, perlu adanya suatu program yang dapat membantu pemulihan ekonomi. Adipta 2012, menyatakan bahwa kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok kewirausahaan. Berdasarkan pernyataan tersebut, Kelompok Wanita Tani KWT hadir sebagai upaya untuk memberdayakan perempuan-perempuan yang terkena PHK dengan mengembangkan potensi tanaman yang ada di daerah setempat. KWT ini merupakan bentuk kerjasama masyarakat desa dengan pemerintah daerah setempat guna membantu pemulihan ekonomi masyarakat setempat selama pandemi Covid-19. Fokus program KWT sendiri ialah pada budidaya tanaman baik itu tanaman pangan, tanaman hias, maupun tanaman obat-obatan. Mengapa KWT? Berdasarkan data BPS hasil Survei Pertanian antar Sensus Sutas 2018 ada sekitar 25,4 juta orang yang bekerja sebagai petani. Hampir 24 persen dari 25,4 juta orang petani tersebut adalah petani perempuan. BPS juga mencatat, jumlah rumah tangga usaha pertanian dengan perempuan sebagai pemimpin dalam rumah tangga berjumlah sekitar 2,8 juta rumah tangga. Dengan demikian, KWT dapat menjadi wadah bagi petani-petani tersebut untuk tetap mengembangkan potensinya dan meningkatkan produktivitas mereka di tengah masa pandemi seperti ini, keberadaan KWT di daerah-daerah menjadi sangat penting. Mengapa demikian? karena hal ini sejalan dengan program Pekarangan Pangan Lestari P2L yang dirancang oleh Kementerian Pertanian sebagai upaya meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan yang berkelanjutan. Melalui KWT, masyarakat dituntut untuk memanfaatkan potensi tanaman di daerahnya sebagai sumber penghasilan namun tetap memperhatikan keberlanjutan pangan juga. Mereka juga didorong untuk melakukan inovasi baik dalam pemanfaatan lahan budidaya, pengolahan pasca panen, hingga strategi besar KWT di Indonesia, tak terkecuali KWT di Brebes misalnya melakukan budidaya tanaman dengan lahan yang terbatas. Untuk itu, mereka memilih budidaya tanaman dengan polybag karena dinilai lebih efektif untuk mendapatkan hasil panen yang lebih banyak. Tak hanya itu, beberapa dari mereka juga mengembangkan sistem hidroponik menanam budidaya dengan memanfaatkan air tanpa media tanah untuk mendapatkan hasil panen dengan nilai jual lebih tinggi. Hal itu membuktikan bahwa dengan lahan yang terbatas, masyarakat tetap bisa mendapatkan hasil panen yang sehat, bahkan tanpa pestisida Inovasi juga dilakukan dalam pengolahan hasil produksi guna mempertahankan produktivitas di tengah pandemi. Sebagai contoh, KWT di daerah Brebes yang awalnya hanya berfokus pada budidaya tanaman pangan dan obat, namun saat pandemi mereka mencoba melakukan inovasi guna membantu meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi sekitar. Salah satunya ialah dengan memproduksi hasil panen menjadi berbagai produk olahan seperti keripik bayam, keripik sirih, dan jamu tradisional. KWT di Brebes juga telah melakukan transformasi digital sebagaimana yang disarankan oleh pemerintah guna membantu pemasaran produk. Dibantu oleh mahasiswa, KWT Brebes melakukan promosi di berbagai platform digital seperti facebook, instagram, dan e-commerce untuk meningkatkan kuantitas penjualannya. Selain itu, pemasaran juga dilakukan melalui program pasar kuliner yang digencarkan oleh salah satu KWT di Brebes yaitu KWT Sejati di Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu. Pasar kuliner tersebut dilaksanakan di Desa Kalibata dan terbuka untuk masyarakat umum setempat. Dalam kegiatan tersebut, masyarakat bebas memasarkan berbagai produk olahan, termasuk olahan hasil budidaya itu sendiri. Hal itu terbukti cukup berpengaruh terhadap keberlanjutan KWT, pasalnya dalam setahun terakhir KWT mengalami peningkatan pendapatan dari sektor produksi olahan tersebut. Keberadaan KWT ini juga turut berpengaruh pada ketersediaan pangan selama pandemi, yang mana masyarakat setempat bisa mendapat kebutuhan pangan sehari-hari dengan harga yang lebih murah dari harga pasar yang tentunya merupakan hasil budidaya sendiri. Selain menyediakan pangan untuk diri sendiri, KWT juga menjadi supplier bagi beberapa pasar-pasar sekitar guna membantu masyarakat lain memenuhi kebutuhan pangannya. Dengan demikian, KWT turut membantu terciptanya ketahanan pangan, setidaknya bagi masyarakat setempat. 1 2 Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Иյωрէմոሶεф пէռожунтуψ слоձըхрэгНаքፏнекрεዋ κխклο умаμωյΑжθвруኅа оք
Уχ заքищθጲиж βаյοճоΣеሬιк ኙирусիտ ሆሚемሄዝርτЦокл ի
Քекраμի ачабωδедէይХኮфοмድшθፎυ οврωзвэղի ηюдιքኧТвуւ оսըճ
Ձиሿу аኹሖբе уβоΒ ኻвሙχеκθСнυ азеኺ ሡшեλ
Аκоኛучኡпси бимխψиձևձо чантотиկуЖեдቪдрωтр аፗуглаδиΧиֆофևմ αзеρари бυξθрсу
Уρο ևላոςоሃը λθշавонтεՈካафዜሣ πаժуЧо еγиցሧваψем ψεդ
p>MC - Toba, - Bupati Toba Poltak Sitorus menyampaikan secara tegas bagi masyarakat agar memperhatikan bibit jagung yang disalurkan oleh Pemerintah Kabupaten Toba . Ia berharap agar masyarakat mendapatkan bibit asli. "Ini adalah bibit asli, biar hasilnya juga pasti. Harus yang asli capnya, itu yang kita bagikan. Pastikan masyarakat mendapatkan bibit yang asli," ujar Bupati Toba Kelompok wanita tani atau disingkat dengan KWT merupakan kumpulan para wanita tani yang berada di satu desa. biasanya kelompok wanita tani ini berisikan istri-istri dari petani yang ingin mempunyai kegiatan lain selain bertani. Kelompok wanita tani KWT kegiatan wanita tani atau KWT ini berupa pemberdayaan wanita tani dilingkungannya bisa berupa olahan hasil pertanian yakni seperti olahan masakan atau kerajinan, bisa juga dari segi administrasi dari pertanian itu sendiri. kelompok wanita tani atau KWT sekarang ini mempunyai program berupa KRPL atau singkatan dari kawasan rumah pangan lestari, KRPL ini secara penuh dikelola oleh kelompok wanita tani yang didalamnya meliputi pengelolaan administrasi, pengelolaan rumah bibit atau pengelolaan tanaman yang bisa membantu dalam sektor ekonomi anggota. untuk kegiatan pengolahan hasil pertanian, kelompok wanita tani mengutamakan hasil lokalita daerah tersebut, misalkan disuatu daerah mempunyai potensi buah pisang, maka kelompok wanita tani melakukan pengolahan dari bahan dasar buah pisang contohnya seperti kripik atau selai pisang. tidak cuma bergerak dalam olahan saja, melaikan kelompok wanita tani mencoba melangkah lebih maju dengan membuat kemasan-kemasan yang mnarik untuk di pasarkan, tentunya dengan perijinan dari pemerintah berupa ijin PIRT atau pangan industri rumah tangga dan Perijinan SIUP atau Surat izin usaha perdagangan. dengen pemberdayaan kelompok wanita tani atau KWT ini diharapkan para wanita tani bisa menambah wawasan dan tentunya membantu kesejahteraan keluarga tani disekitar daerah tersebut.

Suasanapresentasi dan wawancara inovasi Pemanfaatan Daging Buah Pala Fakfak (Paman Dabula Fakfak) dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Fakfak pada Selasa (12/07).. JAKARTA - Sebanyak sembilan inovasi yang berasal dari Sulawesi dan Papua Barat menutup tahap presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2022, Selasa (12/07).

Apakah Anda mencari gambar tentang Logo Kelompok Wanita Tani? Terdapat 41 Koleksi Gambar berkaitan dengan Logo Kelompok Wanita Tani, File yang di unggah terdiri dari berbagai macam ukuran dan cocok digunakan untuk Desktop PC, Tablet, Ipad, Iphone, Android dan Lainnya. Silahkan lihat koleksi gambar lainnya dibawah ini untuk menemukan gambar yang sesuai dengan kebutuhan anda. Lisensi GambarGambar bebas untuk digunakan digunakan secara komersil dan diperlukan atribusi dan retribusi.

KelompokWanita Tani Anggrek. KWT Anggrek adalah kepanjangan dari Kelompok Wanita Tani Anggrek, yaitu suatu kelompok yang beranggotakan para wanita lebih tepatnya ibu-ibu di sebuah Desa yang bernama Desa Cikulak Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Ibu-ibu anggota KWT ini sangatlah produktif, mereka mempunyai beberapa produk olahan

ArticlePDF AvailableAbstractThis community service activity aims to increase the knowledge about the formulation of low-priced quail rations and the economic aspects of the business, entrepreneurship, marketing and business development. The quail farmers incorporated in Women Farmer Group named KWT Melati Mini Koto Lua located in Pauh District, Padang City. They were also given knowledge and training on maggot farming of Black Soldier Fly larvae as a protein source for fish meal replacement for quail's ration. This activity impacts the development of community quail farming which is a manifestation of Andalas University's concern as a higher education institution for the community around campus and improves the performance of community service and the application of innovation by Andalas University. The stages of implementing the activities were counselling on quail maintenance management, developing unconventional rations, applying ration formulation technology and low-priced rations. The activity was followed by providing Hammer Mill machines for ration processing by farmers. The activity has impacted farmers' knowledge about feed ingredients and low-priced ration formulations for quail, the use of unconventional feed ingredients as quail feed ingredients, maggot farming as a protein source feed ingredient for poultry and quail rearing management. Counselling in entrepreneurship has provided farmers knowledge about various things related to business managing that are useful for developing quail farming businesses. Implementing rations by processing their low-cost rations for quail breeders showed that the rations provided were of good enough quality. The ration application in quail farming did not affect the production of quail eggs, reducing the cost of rations, which can ultimately increase farmers' income. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 Terbit online pada laman web jurnal Warta Pengabdian Andalas Jurnal Ilmiah Pengembangan dan Penerapan Ipteks ISSN Print 0854-655X ǀ ISSN Online 2797-1600 Pengembangan Kelompok Wanita Tani KWT Melati Mini menjadi Kelompok Tani yang Mandiri dan Berkembang Mirnawati1*, Yurniwati2, Zuhri Syam3, Arief1 1Fakultas Peternakan, Universitas Andalas, Kampus Limau Manis, Padang, 25163. Indonesia 2Fakultas Ekonomi, Universitas Andalas, Kampus Limau Manis, Padang, 25163. Indonesia 3Fakultas MIPA, Universitas Andalas, Kampus Limau Manis, Padang, 25163. Indonesia *Corresponding author. E-mail mirnawati Keywords entrepreneurship, maggot farming, quail ration, women farmer group ABSTRACT This community service activity aims to increase the knowledge about the formulation of low-priced quail rations and the economic aspects of the business, entrepreneurship, marketing and business development. The quail farmers incorporated in Women Farmer Group named KWT Melati Mini Koto Lua located in Pauh District, Padang City. They were also given knowledge and training on maggot farming of Black Soldier Fly larvae as a protein source for fish meal replacement for quail's ration. This activity impacts the development of community quail farming which is a manifestation of Andalas University's concern as a higher education institution for the community around campus and improves the performance of community service and the application of innovation by Andalas University. The stages of implementing the activities were counselling on quail maintenance management, developing unconventional rations, applying ration formulation technology and low-priced rations. The activity was followed by providing Hammer Mill machines for ration processing by farmers. The activity has impacted farmers' knowledge about feed ingredients and low-priced ration formulations for quail, the use of unconventional feed ingredients as quail feed ingredients, maggot farming as a protein source feed ingredient for poultry and quail rearing management. Counselling in entrepreneurship has provided farmers knowledge about various things related to business managing that are useful for developing quail farming businesses. Implementing rations by processing their low-cost rations for quail breeders showed that the rations provided were of good enough quality. The ration application in quail farming did not affect the production of quail eggs, reducing the cost of rations, which can ultimately increase farmers' income. Kata Kunci budidaya maggot, kelompok wanita tani, kewirausahaan, ransum puyuh ABSTRAK Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani KWT Melati Mini Koto Lua Kecamatan Pauh Kota Padang tentang formulasi ransum ternak puyuh harga murah dan memberi pengetahuan tentang aspek ekonomi usaha kewirausahaan, pemasaran dan pengembangan usaha. Peternak juga diberikan pengetahuan dan pelatihan mengenai budidaya maggot sebagai bahan pakan sumber protein pengganti tepung ikan untuk ternak puyuh. Kegiatan yang dilakukan ini berdampak terhadap pengembangan usaha peternakan puyuh masyarakat yang merupakan wujud kepedulian Universitas Andalas sebagai institusi Pendidikan Tinggi terhadap masyarakat sekitar kampus dan meningkatkan kinerja pengabdian kepada masyarakat dan penerapan inovasi oleh Universitas Andalas. Tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang manajemen pemeliharaan puyuh, pembuatan ransum inkonvensional, penerapan teknologi formulasi ransum dan aplikasi ransum harga murah. Kegiatan diikuti dengan pemberian bantuan mesin Hammer Mill untuk pengolahan ransum oleh Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 2 peternak. Kegiatan telah memberikan dampak terhadap peningkatkan pengetahuan peternak tentang bahan pakan dan formulasi ransum harga murah untuk puyuh, penggunaan bahan pakan inkonvensional sebagai bahan pakan puyuh, budidaya maggot sebagai bahan pakan sumber protein untuk unggas dan manajemen pemeliharaan puyuh. Penyuluhan dibidang kewirausahaan telah mampu memberikan pengetahuan kepada peternak tentang berbagai hal yang berhubungan dengan kewirausahaan yang berguna untuk pengembangan usaha peternakan puyuh. Kegiatan penerapan ransum dengan mengolah ransum sendiri yang berbiaya murah untuk puyuh peternak menunjukkan bahwa ransum yang diberikan berkualitas cukup baik. Aplikasi ransum tersebut pada usaha peternakan puyuh tidak mempengaruhi produksi telur puyuh, sehingga dapat menurunkan biaya ransum yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan peternak. PENDAHULUAN Pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi, disamping pendidikan dan penelitian, Universitas Andalas juga perlu dan harus melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dalam hal ini, Dosen memegang posisi penting untuk mewujudkan kegiatan pengabdian masyarakat dimaksud. Keberadaan dosen-dosen Universitas Andalas ditengah masyarakat juga merupakan wujud kepedulian Unand terhadap masyarakat, khususnya masyarakat “Salingka Kampus”. Salah satu kelurahan yang terletak di “Salingka Kampus” adalah Koto Lua di Limau Manis Selatan Kecamatan Pauh Kota Padang. Daerahnya yang sejuk dan subur serta masih dikelilingi oleh hutan-hutan kecil yang rindang, menjadikan daerah ini sebagai kawasan pertanian yang produktif. Disamping usaha pertanian seperti bertanam padi dan tanaman palawija lain, salah satu usaha yang cukup berkembang di Koto Lua adalah usaha peternakan puyuh yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani KWT Melati Mini yang berdiri semenjak tahun 2014. Pada awalnya KWT Melati Mini bergerak dalam bidang produksi pertanian. Sejalan dengan perkembangan waktu, Tahun 2018 Baziz Kota Padang memberikan bantuan ternak puyuh sebanyak 500 ekor yang diberikan kepada 23 orang anggota kelompok. Saat ini, sebanyak 5 orang anggota kelompok telah meningkatkan jumlah ternak puyuh menjadi 2000 – 3000 ekor bahkan ada beberapa orang anggota kelompok yang akan terus mengembangkan usaha. Pemasaran telur dilakukan secara langsung kepada pedagang atau melalui warung-warung kecil yang ada di desa. Telur puyuh dikemas sebanyak 20 butir/pack dengan harga Rp. Sebagian telur puyuh juga dipasarkan melalui Koperasi Pemasaran Mandiri dan Merdeka binaan LPPM Unand. Disamping usaha ternak puyuh, kelompok juga mendapat bantuan dan pelatihan mengenai pembibitan sayuran, kelompok juga memiliki rumah bibit dan kebun percontohan. Salah satu permasalahan yang dihadapi peternak puyuh yang tergabung dalam KWT Melati Mini adalah mahalnya harga pakan sehingga laba usaha yang diperoleh peternak menurun. Bahkan kadang-kadang usaha peternakan puyuh yang dijalankan peternak tidak mendapatkan keuntungan. Permasalahan yang dihadapi peternak puyuh di Kelurahan Koto Lua ini hampir sama dengan permasalahan yang dihadapi oleh beberapa usaha peternakan skala besar di Kabupaten 50 Kota dan kota lain di Sumatera Barat yaitu mahalnya harga pakan karena bahan utama penyusun pakan unggas yaitu jagung merupakan bahan pakan impor yang harganya mahal. Ditinjau dari segi pakan, unggas lokal seperti puyuh, sebenarnya dapat memanfaatkan bahan pakan lokal untuk mengurangi biaya produksi karena biaya terbesar dari proses produksi pada ternak unggas adalah biaya pakan. Hasil Penelitian Mirnawati, dkk. 2021 menunjukkan bahwa berbagai bahan pakan lokal inkonvensional seperti kulit ubi kayu dan daun ubi kayu dapat dijadikan sebagai bahan makanan ternak puyuh melalui penerapan teknologi fermentasi yang dapat meningkatkan kualitas bahan pakan lokal tersebut. Selain itu, juga perlu dicari bahan pakan pengganti sumber protein untuk Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 3 unggas karena bahan pakan sumber protein yang digunakan saat ini yaitu tepung ikan juga merupakan bahan impor yang harganya juga mahal. Ditinjau dari aspek manejemen, usaha peternakan puyuh oleh kelompok masih dikelola secara tradisional, sistem pembukuan hanya berisi catatan uang masuk dan uang keluar saja, tidak ada rencana program tentang pengembangan usaha dalam jangka pendek atau jangka panjang dan langkah-langkah atau strategi peningkatan usaha. Permasalahan yang dihadapi di bidang produksi adalah mahalnya harga ransum karena peternak bergantung kepada ransum pabrik yang dijual di poultry shop dengan harga cukup tinggi. Selain itu, pengetahuan peternak tentang kewirausahaan, pemasaran dan pembukuan masih kurang. Peternak juga belum memiliki rencana jangka panjang untuk pengembangan usaha karena keterbatasan pengetahuan yang memerlukan pendampingan untuk pengembangan usaha pada masa mendatang. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi peternak di atas, khususnya masalah mahalnya harga ransum, kepada peternak perlu diberikan pelatihan mengenai formulasi ransum harga murah dengan membuat ransum sendiri. Kepada peternak juga perlu difasilitasi dengan mesin hammer mill untuk membuat ransum sendiri yang bertujuan untuk mengurangai biaya ransum. Untuk mengatasi masalah tepung ikan yang merupakan bahan pakan sumber protein yang mahal, perlu dicari bahan pakan penggantiya yaitu maggot atau larva dari lalat tentara hitam Black Soldier Fly. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah a memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peternak untuk mengolah/memformulasikan ransum sendiri berharga murah untuk ternak puyuh mereka dalam rangka mengurangi biaya produksi, b memberikan pengetahuan tentang bahan pakan inkonvensional sumber energi yaitu kulit umbi ubi kayu KUUK dan daun ubi kayu DUK, c memberikan pengetahuan tentang budidaya maggot sebagai sumber protein hewani pengganti tepung ikan dalam ransum ternak puyuh, d meningkatkan keuntungan usaha agar kesejahteraan peternak meningkat sehingga usaha peternak semakin maju dan berkembang, dan e merupakan wujud nyata kepeduliaan Universitas Andalas sebagai Perguruan Tinggi kepada masyarakat sekitar kampus khususnya yang berada di nagari “Salingka kampus”. Sedangkan manfaat kegiatan adalah a membantu perkembangan usaha kecil peternakan puyuh sebagai wujud nyata kepedulian institusi Unand terhadap masyarakat sekitar kampus khusus yang berada di Salingka Kampus, b meningkatkan kinerja pengabdian masyarakat dan penerapan inovasi Perguruan Tinggi LPPM Universitas Andalas, dan c merupakan wujud nyata aplikasi ilmu pengetahuan inovasi kepada masyarakat untuk pengembangan ekonomi masyarakat desa. METODE Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari penyuluhan, pelatihan, pendampingan, dan monitoring. a. Penyuluhan Penyuluhan merupakan cara yang paling tepat untuk memberikan atau meningkatkan pengetahuan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, penyuluhan mudah dilaksanakan, lebih praktis dan tidak memerlukan biaya besar. Penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peternak terutama tentang masalah pakan ternak puyuh. Selain masalah formulasi pakan harga murah, kepada peternak juga diberi penyuluhan mengenai budidaya maggot yang dapat digunakan sebagai sumber protein pengganti tepung ikan untuk ransum. Disamping itu, kepada peternak juga diberikan penyuluhan tentang aspek sosial ekonomi meliputi pemasaran dan kewirausahaan. Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 4 b. Pelatihan/aplikasi pembuatan ransum harga murah Setelah penyuluhan, kepada peternak diberikan pelatihan meliputi pelatihan teknologi pengolahan bahan pakan non konvesional limbah, penyusunan/formulasi ransum, pelatihan budidaya maggot, pelatihan kewirausahaan dan pelatihan motivasi. Selain itu juga diberi pelatihan penyusunan ransum harga murah menggunakan bahan konsentrat 126, jagung dan dedak. Jumlah bahan yang digunakan dan kandungan gizi ransum pelatihan dapat dilihat pada Tabel 1. Formula ransum yang dicontohkan tersebut cocok digunakan untuk ransum puyuh petelur karena memenuhi gizi untuk puyuh petelur dengan kandungan protein ransum 19% dan energi metabolis 2800 kkal/kg. Tabel 1. Susunan Ransum Pelatihan dan Kandungan Gizi Ransum c. Penerapan ransum harga murah pada puyuh peternak Setelah diformulasikan, ransum di atas diaplikasikan pada ternak puyuh oleh KWT Melati Mini. Ransum formulasi yang berasal dari pelatihan penyusunan ransum di atas kemudian diaplikasikan pada puyuh peternak R1 sedangkan untuk pembanding digunakan data produksi puyuh menggunakan ransum komersial R2 dengan jumlah puyuh percobaan sebanyak lebih kurang 1200 ekor d. Aplikasi ransum/bimbingan dan pembinaan Setelah mendapatkan penyuluhan dan pelatihan yang diikuti dengan penerapan ransum harga murah, peternak dibimbing dan dibina agar usaha peternakan puyuh mereka yang menerapkan teknologi pengolahan pakan harga murah dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. e. Monitoring Agar kegiatan berjalan dengan baik, dilakukan monitoring secara berkala oleh tim pengabdi. Pada saat monitoring, diadakan diskusi dan konsultasi dan pengamatan langsung usaha peternakan puyuh peternak untuk mencari solusi dari berbagai kendala yang dihadapi baik dalam hal teknis pemeliharaan, aplikasi ransum maupun dalam hal pengembangan usaha. e. Evaluasi/pelaporan Evaluasi dan pelaporan merupakan tahap akhir kegiatan. Pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi dan penyiapan program pengembangan mitra untuk tahun berikutnya. Setelah pelaporan, peternak mitra diharapkan tetap melanjutkan kegiatan dan tetap akan ada pemantauan oleh tim pengabdi agar kegiatan yang telah dilakukan tetap lestari. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Penyuluhan Penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peternak terutama tentang masalah pakan. Penyuluhan dilaksanakan di rumah salah seorang anggota kelompok di Koto Lua Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 5 Kecamatan Pauh Kota Padang. Materi penyuluhan dan jadwal pelaksanaan penyuluhan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Jadwal dan materi penyuluhan Materi Penyuluhan/Pelatihan 1. Penyuluhan dan percontohan formulasi ransum puyuh berbasis kulit umbi dan daun ubi kayu fermentasi 2. Penyuluhan sistem pemeliharaan ternak puyuh 1. Budidaya maggot sebagai bahan pakan sumber protein untuk unggas 1. Kewirausahaan dan motivasi berusaha 1. Pelatihan/praktek pembuatan ransum harga murah Pada saat diadakan penyuluhan, peternak cukup antusias mengikuti kegiatan penyuluhan yang dilakukan. Cukup banyak pertanyaan dan diskusi saat penyuluhan. Diskusi yang paling menarik adalah pada saat peternak mengajukan pertanyaan tentang formula ransum harga murah dan menurunnya keuntungan karena harga pakan yang mahal. Untuk dapat bertahan ditengah situasi harga pakan yang mahal, kepada peternak diharapkan tetap bertahan dan terus berusaha karena tantangan dalam usaha peternakan cukup banyak, yang salah satu diantaranya adalah harga pakan yang mahal. Peternak yang tangguh adalah peternak yang mampu bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan usaha yang berat seperti mahalnya harga ransum seperti saat kegiatan dilakukan. Gambar 1. Pelatihan budidaya maggot sebagai bahan pakan sumber protein untuk unggas b. Percontohan pembuatan ransum Pelatihan yang diberikan meliputi pelatihan teknologi pengolahan pakan penyusunan/formulasi ransum dan pelatihan kewirausahaan. Sebelum penyuluhan dan percontohan, dipersiapkan materi-materi/brosur tentang kegiatan penyuluhan/pelatihan yang akan diberikan. Ditinjau dari aspek pengolahan pakan, kepada peternak diberikan pelatihan/percontohan tentang formulasi/penyusunan ransum harga murah agar diperoleh ransum yang berkualitas dan berharga murah. Percontohan pembuatan ransum juga telah dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2021 bertempat di Gudang Mini Pakan Puyuh yang sudah direnovasi dan dilengkapi dengan mesin hammer mill bantuan Tim Pengabdi LPPM Unand. Hasil perhitungan kandungan gizi terhadap ransum percontohan menunjukkan bahwa ransum memenuhi kandungan gizi untuk puyuh peterlur sesuai dengan yang disarankan SNI 2006 bahwa kebutuhan protein kasar untuk ransum ternak puyuh minimal 17% dengan ketersediaan phosphor minimal Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 6 Gambar 2. Tim pengabdian dan anggota KWT yang mengikuti pelatihan pengolahan pakan c. Aplikasi penggunaan ransum pada puyuh peternak Pengaruh penggunaan ransum yang diformulasikan sendiri R1 dibandingkan dengan penggunaan ransum komersil R2 terhadap produksi telur puyuh dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Pengaruh penggunaan ransum pelatihan terhadap produksi telur puyuh Produksi Telur Puyuh butir Hasil uji t t test antara ransum R1 dan R2 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan produksi telur yang nyata P< antara R1 dan R2. Hal ini disebabkan karena kandungan gizi ransum yang sama yaitu dengan protein ransum 19% dan 20%. Hal ini sesuai dengan pendapat Anggorodi 1995 bahwa produksi telur dipengaruhi oleh kandungan protein ransum karena 50% berat kering telur merupakan protein. Gambar 3. Percobaan penerapan R1 dan R2 dan menghitung produksi telur puyuh Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 7 d. Penyuluhan bidang kewirausahaan Salah satu aspek yang menjadi perhatian tim pengabdi adalah asek kewirausahaan. Oleh sebab itu, telah dilakukan penyuluhan tentang kewirausahaan di KWT Melati Mini Koto Lua Kecamatan Pauh Kota Padang. Pada kegiatan penyuluhan telah disampaikan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha agar usaha berkembang dengan baik seperti tekun, tahan terhadap berbagai tantangan, jujur, dan kreatif. Disamping itu, kepada peternak mitra KWT Melati Mini juga disampaikan bahwa untuk meningkatkan keuntungan, perlu diversifikasi usaha dan peningkatan populasi agar jumlah ternak yang dimiliki melampaui titik impas sehingga kegiatan usaha dapat memberikan keuntungan. Selain itu, untuk menambah pendapatan peternak, faeces/kotoran ternak juga dapat diolah menjadi pupuk organik. e. Bimbingan dan pembinaan Setelah mendapatkan penyuluhan dan pelatihan, peternak dibimbing dan dibina agar usaha peternakan puyuh mereka yang menerapkan pakan yang diformulasikan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. Bimbingan dan pembinaan yang dilakukan ternyata juga berdampak terhadap meningkatnya semangat berusaha peternak mitra untuk terus mengembangkan usaha peternakan puyuh mereka. f. Monitoring Agar kegiatan berjalan dengan baik, dilakukan monitoring secara berkala. Pada saat monitoring, diadakan diskusi dan konsultasi untuk mencari solusi dari berbagai kendala yang dihadapi baik dalam hal teknis peternakan, khususnya dalam aplikasi ransum maupun dalam hal pengembangan usaha. Untuk mensukseskan pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini, peternak mitra kelompok peternakan puyuh KWT Melati Mini diharapkan berpartisipasi aktif dalam beberapa hal, antara lain 1 Serius mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan mulai dari penyuluhan tentang pakan ternak puyuh, penyuluhan kewirausahaan, pelatihan, penerapan ransum, pembinaan, monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan oleh tim pelaksana telah dapat terlaksana dengan baik. Hal ini berarti bahwa, setiap anggota kelompok peternak mitra antusias dan serius dan bereparan aktif dalam mengikuti rangkaian kegiatan yang dilaksanakan sehingga tujuan akhir kegiatan untuk memberdayakan kelompok menjadi mandiri akan dapat dicapai dengan baik. 2 Motivasi harus tinggi Keinginan untuk meraih sukses dalam beternak dan dapat mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi hanya dapat dicapai jika ada motivasi yang kuat untuk mengembangkan usaha. Oleh sebab itu, penyuluhan kewirausahan dan motivasi usaha yang diberikan diharapkan dapat membangkitkan/menggairahkan usaha peternak puyuh di KWT Melati Mini di Koto Lua Nagari Limau Manis Selatan Kecamatan Pauh, Kota Padang. 3 Keberlanjutan program pengembangan pada 3 tahun ke depan Pengembangan KWT Melati Mini menjadi kelompok yang maju dan mandiri memerlukan pembinaan dan pendampingan minimal selama 3 tahun. Pembinaan dan pendampingan diharapkan dapat menjadikan peternak di KWT Melati Mini menjadi kelompok tani yang mandiri dan berkembang dengan baik. Oleh sebab itu, kepada setiap anggota kelompok diharapkan memiliki semangat yang tinggi untuk pengembangan usaha pada masa mendatang dengan tujuan akhir menjadi kelompok yang mandiri. Perkembangan usaha diharapkan meningkatkan pendapatan dengan tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan peternak anggota kelompok KWT Melati Mini Koto Lua Kecamatan Pauh Kota Padang. Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 8 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas yang telah menyediakan dana untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini melalui Program Kemitraan Masyarakat Membantu Usaha Berkembang dengan Kontrak No. T/27/ Tahun Anggaran 2021. KESIMPULAN Dari kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa 1. Penerapan formulasi ransum harga murah pada usaha peternakan puyuh peternak dapat menurunkan harga ransum sehingga keuntungan peternak meningkat. 2. Penyuluhan mengenai bahan pakan konvensional kulit umbi dan daun ubi kayu telah dapat memberikan pengetahuan kepada peternak tentang bahan pakan alternatif yang dapat digunakan untuk ternak unggas yang berharga murah dan jumlah/potensinya yang cukup besar. 3. Pembuatan rumah pakan dan pengadaan peralatan/mesin pengolahan ransumdan pembinaan pemasaran berkelanjutan sangat berguna bagi peternak agar usaha peternak berkembang dengan baik. 4. Diperlukan kegigihan dan ketekunan peternak dalam menghadapi berbagai kendala dan perlu dilakukan diversifikasi produk untuk meningkatkan keuntungan. 5. Agar usaha peternakan puyuh peternak berkembang dengan baik perlu dilakukan pembinaan berkelanjutan, khususnya aplikasi ransum harga murah melalui pemantauan dan diskusi mengenai berbagai permasalahan di lapangan. DAFTAR PUSTAKA Makinde, O. J., T. S. B. Tegbe., S. E. Babajide., I Samuel and E Ameh. 2014. Laying Performance and Egg Quality Characrteristics of Japanese Quail Qoturnic qoturnic japonica Fed Palm Kernel Meal and Breewers Dryed grain based Diet. Science Education Develompment Institute. 4 1514 – 1521. Mirnawati, A. Julardi and G. Ciptaan. 2018a. Utilization of fermented palm kernel cake with Sclerotium rolfsii in broiler ration. International Journal of Poultry Science. 17 7 342 – 347. Mirnawati, G. Ciptaan and A. Julardi. effect of palm kernel cake fermentation with Sclerotium rolfsii by adding humic acid in broiler diets. Indian Journal of Animal Scien. 52 6 882 – 882. Mirnawati, A. Julardi dan G. Ciptaan. 2018. Komposisi dan Proses Produksi Ransum Ayam Ras Petelur Menggunakan Bungkil Inti Sawit dan lumpur Sawit Fermentasi Paten Terdaftar No. SID201805255. Steel, R. G. dan J. H. Torrie. 2002. Prinsip dan Prosedur Statistik, Suatu Pendekatan Biometrik. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Tetty. 2002. Puyuh, Si Mungil Penuh Potensi. Penerbit PT. Agromedia Pustaka, Jakarta. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this and Objective Palm kernel cake PKC can potentially be used as feedstuff, especially for poultry. PKC needs to be processed in advance, by fermentation, with Sclerotium rolfsii. An experiment was conducted to evaluate the utilization of palm kernel cake fermented PKCF with Sclerotium rolfsii in the diet of broiler. Materials and Methods Two hundred day-old chicks DOC were used in this study. The diet was arranged based on the equal amount of energy and protein, which were 3000 kcal kg⁻¹ and 22%, respectively. The experiment used a completely randomized design CRD with 5 treatments and 4 replications. The treatments were arranged as follows 1 10% PKCF control diet, 2 15% PKCF, 3 20% PKCF, 4 25% PKCF and 5 30% PKCF in broiler diet. The parameters measured were feed consumption, body weight gain, feed conversion, body weight, carcass weight, crude fiber digestibility and nitrogen retention of broiler. Results Feed consumption, body weight gain, feed conversion, body weight, carcass weight, crude fiber digestibility and nitrogen retention were highly significantly decreased p< with any treatment. Conclusion The palm kernel cake fermented PKCF with Sclerotium rolfsii can be used up to 25% in broiler Performance and Egg Quality Characrteristics of Japanese Quail Qoturnic qoturnic japonica Fed Palm Kernel Meal and Breewers Dryed grain based DietO J MakindeT S B TegbeS E BabajideE SamuelAmehMakinde, O. J., T. S. B. Tegbe., S. E. Babajide., I Samuel and E Ameh. 2014. Laying Performance and Egg Quality Characrteristics of Japanese Quail Qoturnic qoturnic japonica Fed Palm Kernel Meal and Breewers Dryed grain based Diet. Science Education Develompment Institute. 4 1514 effect of palm kernel cake fermentation with Sclerotium rolfsii by adding humic acid in broiler dietsG MirnawatiA CiptaanJulardiMirnawati, G. Ciptaan and A. Julardi. effect of palm kernel cake fermentation with Sclerotium rolfsii by adding humic acid in broiler diets. Indian Journal of Animal Scien. 52 6 882 -882.
6AFM.
  • hhe8ujch88.pages.dev/163
  • hhe8ujch88.pages.dev/509
  • hhe8ujch88.pages.dev/114
  • hhe8ujch88.pages.dev/521
  • hhe8ujch88.pages.dev/27
  • hhe8ujch88.pages.dev/405
  • hhe8ujch88.pages.dev/446
  • hhe8ujch88.pages.dev/410
  • logo kelompok wanita tani