Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Salah satu program kerja dari KKN UNS Kelompok 229 Desa Gonilan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo yaitu Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani KWT melalui Budidaya Sayuran dan Vertical Garden. Program kerja ini merupakan salah satu program kerja utama Kelompok 229 yang mengusung tema "Masyarakat Mandiri". Hal ini didasari karena selama pandemi covid-19 kegiatan di KWT Gonilan menjadi terbatas, sehingga lahan budidaya yang sebelumnya sudah ada menjadi kurang terurus. Dengan adanya program kerja ini diharapkan membantu memberdayakan kembali KWT di Gonilan. Dokpri KKN UNS Kelompok 229 didampingi Pembimbing Lapangan Dr. Sri Marmoah, dengan mahasiswa terdiri dari Gregorius Aryo Danang Edsan Putro, Prisca Puspita Sari, Fatimah Nur Azizah, Fatimah, Fuad Amri Prayoga, Endah Permatasari, Fifi Putri Huda Sari, Adib Mufti Bihtiari, dan Fahna Sabilla Miftanisa. KKN ini dilaksanakan selama 30 hari dari bulan Juli hingga Agustus 2021. Pelaksanaan program kerja Budidaya Sayuran dan Vertical Garden sudah mendapatkan izin dari Kepala Desa Gonilan dengan syarat tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Dokpri Selain itu, pemilihan program kerja utama juga didasari karena di Desa Gonilan terdapat Kelompok Wanita Tani dan lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya sayuran dan vertical garden di masa pandemi covid-19. Adapula tujuan proker ini juga turut untuk menjaga ketahanan pangan sektor rumah tangga di masa pandemi covid-19. Adanya budidaya sayuran ini diharapkan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sayuran para Kelompok Wanita Tani dan Ibu Rumah Tangga sekitarnya. Adapun pembuatan vertical garden disini tidak hanya menambah keindahan lahan saja, tetapi juga sebagai tanaman refugia yang bermanfaat sebagai menarik musuh alami hama. Pelaksanaan program kerja ini menggunakan metode praktik bersama KWT Idum Abadi Desa Prisca Puspita Sari & Fahna Sabilla Miftanisa Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Menurutpenelitian program P2L di Kabupaten Gianyar, kelompok wanita tani mereka menggunakan tiga indikator penilaian tingkat keberhasilan programnya yang meliputi pendapatan rumah tangga, asupan gizi keluarga, dan besarnya penerimaan dari pemanfaatan pekarangan. Berdasarkan ketiga indikator tersebut, program P2L disana tergolong sangat berhasil.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sudah kurang lebih dua tahun lamanya kita mengalami pandemi Covid-19, yang mana tidak hanya menyerang fisik dan psikis, tetapi juga berdampak pada sektor sosial dan ekonomi global, tak terkecuali Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik BPS 2021, dalam 20 tahun terakhir perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan negatif atau terkontraksi sebesar -2,07 persen. Lesunya pertumbuhan ekonomi tersebut sejalan dengan kesejahteraan masyarakat yang juga mengalami penurunan selama pandemi. Selain itu, beberapa kebijakan pemerintah seperti pembatasan kegiatan dan mobilitas masyarakat juga turut berpengaruh pada menurunnya aktivitas operasional para pelaku usaha. Hal itu memicu terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja PHK secara besar-besaran, yang mana lebih banyak dirasakan oleh pekerja perempuan. Akibatnya, terjadi peningkatan jumlah pengangguran yang cukup signifikan di tahun 2020. Pada September 2020, penduduk miskin juga tercatat mengalami peningkatan sebanyak 1,14 juta jiwa. BPS juga mencatat sekitar 7,82 persen rumah tangga miskin dipimpin oleh perempuan sebagai kepala rumah tangga. Di masa pandemi Covid-19, perempuan yang berperan sebagai kepala rumah tangga tidak hanya menghadapi persoalan kemiskinan saja, melainkan juga akan dihadapkan pada persoalan beban ganda akibat dari diterapkannya kebijakan work from home WFH dan school from home SFH. Berbagai dampak yang timbul akibat covid-19 ini, terkhusus di sektor ekonomi tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, melainkan juga kita sebagai masyarakat. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 dengan beragam kebijakan yang dibuatnya mulai dari WFH/SFH, Pembatasan Sosial Berskala Besar PSBB, hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM. Namun nyatanya kebijakan tersebut justru berdampak pada lesunya perekonomian Indonesia. Untuk itu, perlu adanya suatu program yang dapat membantu pemulihan ekonomi. Adipta 2012, menyatakan bahwa kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok kewirausahaan. Berdasarkan pernyataan tersebut, Kelompok Wanita Tani KWT hadir sebagai upaya untuk memberdayakan perempuan-perempuan yang terkena PHK dengan mengembangkan potensi tanaman yang ada di daerah setempat. KWT ini merupakan bentuk kerjasama masyarakat desa dengan pemerintah daerah setempat guna membantu pemulihan ekonomi masyarakat setempat selama pandemi Covid-19. Fokus program KWT sendiri ialah pada budidaya tanaman baik itu tanaman pangan, tanaman hias, maupun tanaman obat-obatan. Mengapa KWT? Berdasarkan data BPS hasil Survei Pertanian antar Sensus Sutas 2018 ada sekitar 25,4 juta orang yang bekerja sebagai petani. Hampir 24 persen dari 25,4 juta orang petani tersebut adalah petani perempuan. BPS juga mencatat, jumlah rumah tangga usaha pertanian dengan perempuan sebagai pemimpin dalam rumah tangga berjumlah sekitar 2,8 juta rumah tangga. Dengan demikian, KWT dapat menjadi wadah bagi petani-petani tersebut untuk tetap mengembangkan potensinya dan meningkatkan produktivitas mereka di tengah masa pandemi seperti ini, keberadaan KWT di daerah-daerah menjadi sangat penting. Mengapa demikian? karena hal ini sejalan dengan program Pekarangan Pangan Lestari P2L yang dirancang oleh Kementerian Pertanian sebagai upaya meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan yang berkelanjutan. Melalui KWT, masyarakat dituntut untuk memanfaatkan potensi tanaman di daerahnya sebagai sumber penghasilan namun tetap memperhatikan keberlanjutan pangan juga. Mereka juga didorong untuk melakukan inovasi baik dalam pemanfaatan lahan budidaya, pengolahan pasca panen, hingga strategi besar KWT di Indonesia, tak terkecuali KWT di Brebes misalnya melakukan budidaya tanaman dengan lahan yang terbatas. Untuk itu, mereka memilih budidaya tanaman dengan polybag karena dinilai lebih efektif untuk mendapatkan hasil panen yang lebih banyak. Tak hanya itu, beberapa dari mereka juga mengembangkan sistem hidroponik menanam budidaya dengan memanfaatkan air tanpa media tanah untuk mendapatkan hasil panen dengan nilai jual lebih tinggi. Hal itu membuktikan bahwa dengan lahan yang terbatas, masyarakat tetap bisa mendapatkan hasil panen yang sehat, bahkan tanpa pestisida Inovasi juga dilakukan dalam pengolahan hasil produksi guna mempertahankan produktivitas di tengah pandemi. Sebagai contoh, KWT di daerah Brebes yang awalnya hanya berfokus pada budidaya tanaman pangan dan obat, namun saat pandemi mereka mencoba melakukan inovasi guna membantu meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi sekitar. Salah satunya ialah dengan memproduksi hasil panen menjadi berbagai produk olahan seperti keripik bayam, keripik sirih, dan jamu tradisional. KWT di Brebes juga telah melakukan transformasi digital sebagaimana yang disarankan oleh pemerintah guna membantu pemasaran produk. Dibantu oleh mahasiswa, KWT Brebes melakukan promosi di berbagai platform digital seperti facebook, instagram, dan e-commerce untuk meningkatkan kuantitas penjualannya. Selain itu, pemasaran juga dilakukan melalui program pasar kuliner yang digencarkan oleh salah satu KWT di Brebes yaitu KWT Sejati di Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu. Pasar kuliner tersebut dilaksanakan di Desa Kalibata dan terbuka untuk masyarakat umum setempat. Dalam kegiatan tersebut, masyarakat bebas memasarkan berbagai produk olahan, termasuk olahan hasil budidaya itu sendiri. Hal itu terbukti cukup berpengaruh terhadap keberlanjutan KWT, pasalnya dalam setahun terakhir KWT mengalami peningkatan pendapatan dari sektor produksi olahan tersebut. Keberadaan KWT ini juga turut berpengaruh pada ketersediaan pangan selama pandemi, yang mana masyarakat setempat bisa mendapat kebutuhan pangan sehari-hari dengan harga yang lebih murah dari harga pasar yang tentunya merupakan hasil budidaya sendiri. Selain menyediakan pangan untuk diri sendiri, KWT juga menjadi supplier bagi beberapa pasar-pasar sekitar guna membantu masyarakat lain memenuhi kebutuhan pangannya. Dengan demikian, KWT turut membantu terciptanya ketahanan pangan, setidaknya bagi masyarakat setempat. 1 2 Lihat Entrepreneur Selengkapnya
| Иյωрէմոሶεф пէռожунтуψ слоձըхрэг | Наքፏнекрεዋ κխклο умаμωյ | Αжθвруኅа оք |
|---|---|---|
| Уχ заքищθጲиж βаյοճо | Σеሬιк ኙирусիտ ሆሚемሄዝርτ | Цокл ի |
| Քекраμի ачабωδедէይ | Хኮфοмድшθፎυ οврωзвэղի ηюдιքኧ | Твуւ оսըճ |
| Ձиሿу аኹሖբе уβо | Β ኻвሙχеκθ | Снυ азеኺ ሡшեλ |
| Аκоኛучኡпси бимխψиձևձо чантотиկу | Жեдቪдрωтр аፗуглаδи | Χиֆофևմ αзеρари бυξθрсу |
| Уρο ևላոςоሃը λθշавонтε | Ոካафዜሣ πаժу | Чо еγиցሧваψем ψεդ |
Suasanapresentasi dan wawancara inovasi Pemanfaatan Daging Buah Pala Fakfak (Paman Dabula Fakfak) dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Fakfak pada Selasa (12/07).. JAKARTA - Sebanyak sembilan inovasi yang berasal dari Sulawesi dan Papua Barat menutup tahap presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2022, Selasa (12/07).
Apakah Anda mencari gambar tentang Logo Kelompok Wanita Tani? Terdapat 41 Koleksi Gambar berkaitan dengan Logo Kelompok Wanita Tani, File yang di unggah terdiri dari berbagai macam ukuran dan cocok digunakan untuk Desktop PC, Tablet, Ipad, Iphone, Android dan Lainnya. Silahkan lihat koleksi gambar lainnya dibawah ini untuk menemukan gambar yang sesuai dengan kebutuhan anda. Lisensi GambarGambar bebas untuk digunakan digunakan secara komersil dan diperlukan atribusi dan retribusi.
KelompokWanita Tani Anggrek. KWT Anggrek adalah kepanjangan dari Kelompok Wanita Tani Anggrek, yaitu suatu kelompok yang beranggotakan para wanita lebih tepatnya ibu-ibu di sebuah Desa yang bernama Desa Cikulak Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Ibu-ibu anggota KWT ini sangatlah produktif, mereka mempunyai beberapa produk olahan
ArticlePDF AvailableAbstractThis community service activity aims to increase the knowledge about the formulation of low-priced quail rations and the economic aspects of the business, entrepreneurship, marketing and business development. The quail farmers incorporated in Women Farmer Group named KWT Melati Mini Koto Lua located in Pauh District, Padang City. They were also given knowledge and training on maggot farming of Black Soldier Fly larvae as a protein source for fish meal replacement for quail's ration. This activity impacts the development of community quail farming which is a manifestation of Andalas University's concern as a higher education institution for the community around campus and improves the performance of community service and the application of innovation by Andalas University. The stages of implementing the activities were counselling on quail maintenance management, developing unconventional rations, applying ration formulation technology and low-priced rations. The activity was followed by providing Hammer Mill machines for ration processing by farmers. The activity has impacted farmers' knowledge about feed ingredients and low-priced ration formulations for quail, the use of unconventional feed ingredients as quail feed ingredients, maggot farming as a protein source feed ingredient for poultry and quail rearing management. Counselling in entrepreneurship has provided farmers knowledge about various things related to business managing that are useful for developing quail farming businesses. Implementing rations by processing their low-cost rations for quail breeders showed that the rations provided were of good enough quality. The ration application in quail farming did not affect the production of quail eggs, reducing the cost of rations, which can ultimately increase farmers' income. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 Terbit online pada laman web jurnal Warta Pengabdian Andalas Jurnal Ilmiah Pengembangan dan Penerapan Ipteks ISSN Print 0854-655X ǀ ISSN Online 2797-1600 Pengembangan Kelompok Wanita Tani KWT Melati Mini menjadi Kelompok Tani yang Mandiri dan Berkembang Mirnawati1*, Yurniwati2, Zuhri Syam3, Arief1 1Fakultas Peternakan, Universitas Andalas, Kampus Limau Manis, Padang, 25163. Indonesia 2Fakultas Ekonomi, Universitas Andalas, Kampus Limau Manis, Padang, 25163. Indonesia 3Fakultas MIPA, Universitas Andalas, Kampus Limau Manis, Padang, 25163. Indonesia *Corresponding author. E-mail mirnawati Keywords entrepreneurship, maggot farming, quail ration, women farmer group ABSTRACT This community service activity aims to increase the knowledge about the formulation of low-priced quail rations and the economic aspects of the business, entrepreneurship, marketing and business development. The quail farmers incorporated in Women Farmer Group named KWT Melati Mini Koto Lua located in Pauh District, Padang City. They were also given knowledge and training on maggot farming of Black Soldier Fly larvae as a protein source for fish meal replacement for quail's ration. This activity impacts the development of community quail farming which is a manifestation of Andalas University's concern as a higher education institution for the community around campus and improves the performance of community service and the application of innovation by Andalas University. The stages of implementing the activities were counselling on quail maintenance management, developing unconventional rations, applying ration formulation technology and low-priced rations. The activity was followed by providing Hammer Mill machines for ration processing by farmers. The activity has impacted farmers' knowledge about feed ingredients and low-priced ration formulations for quail, the use of unconventional feed ingredients as quail feed ingredients, maggot farming as a protein source feed ingredient for poultry and quail rearing management. Counselling in entrepreneurship has provided farmers knowledge about various things related to business managing that are useful for developing quail farming businesses. Implementing rations by processing their low-cost rations for quail breeders showed that the rations provided were of good enough quality. The ration application in quail farming did not affect the production of quail eggs, reducing the cost of rations, which can ultimately increase farmers' income. Kata Kunci budidaya maggot, kelompok wanita tani, kewirausahaan, ransum puyuh ABSTRAK Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani KWT Melati Mini Koto Lua Kecamatan Pauh Kota Padang tentang formulasi ransum ternak puyuh harga murah dan memberi pengetahuan tentang aspek ekonomi usaha kewirausahaan, pemasaran dan pengembangan usaha. Peternak juga diberikan pengetahuan dan pelatihan mengenai budidaya maggot sebagai bahan pakan sumber protein pengganti tepung ikan untuk ternak puyuh. Kegiatan yang dilakukan ini berdampak terhadap pengembangan usaha peternakan puyuh masyarakat yang merupakan wujud kepedulian Universitas Andalas sebagai institusi Pendidikan Tinggi terhadap masyarakat sekitar kampus dan meningkatkan kinerja pengabdian kepada masyarakat dan penerapan inovasi oleh Universitas Andalas. Tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang manajemen pemeliharaan puyuh, pembuatan ransum inkonvensional, penerapan teknologi formulasi ransum dan aplikasi ransum harga murah. Kegiatan diikuti dengan pemberian bantuan mesin Hammer Mill untuk pengolahan ransum oleh Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 2 peternak. Kegiatan telah memberikan dampak terhadap peningkatkan pengetahuan peternak tentang bahan pakan dan formulasi ransum harga murah untuk puyuh, penggunaan bahan pakan inkonvensional sebagai bahan pakan puyuh, budidaya maggot sebagai bahan pakan sumber protein untuk unggas dan manajemen pemeliharaan puyuh. Penyuluhan dibidang kewirausahaan telah mampu memberikan pengetahuan kepada peternak tentang berbagai hal yang berhubungan dengan kewirausahaan yang berguna untuk pengembangan usaha peternakan puyuh. Kegiatan penerapan ransum dengan mengolah ransum sendiri yang berbiaya murah untuk puyuh peternak menunjukkan bahwa ransum yang diberikan berkualitas cukup baik. Aplikasi ransum tersebut pada usaha peternakan puyuh tidak mempengaruhi produksi telur puyuh, sehingga dapat menurunkan biaya ransum yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan peternak. PENDAHULUAN Pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi, disamping pendidikan dan penelitian, Universitas Andalas juga perlu dan harus melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dalam hal ini, Dosen memegang posisi penting untuk mewujudkan kegiatan pengabdian masyarakat dimaksud. Keberadaan dosen-dosen Universitas Andalas ditengah masyarakat juga merupakan wujud kepedulian Unand terhadap masyarakat, khususnya masyarakat “Salingka Kampus”. Salah satu kelurahan yang terletak di “Salingka Kampus” adalah Koto Lua di Limau Manis Selatan Kecamatan Pauh Kota Padang. Daerahnya yang sejuk dan subur serta masih dikelilingi oleh hutan-hutan kecil yang rindang, menjadikan daerah ini sebagai kawasan pertanian yang produktif. Disamping usaha pertanian seperti bertanam padi dan tanaman palawija lain, salah satu usaha yang cukup berkembang di Koto Lua adalah usaha peternakan puyuh yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani KWT Melati Mini yang berdiri semenjak tahun 2014. Pada awalnya KWT Melati Mini bergerak dalam bidang produksi pertanian. Sejalan dengan perkembangan waktu, Tahun 2018 Baziz Kota Padang memberikan bantuan ternak puyuh sebanyak 500 ekor yang diberikan kepada 23 orang anggota kelompok. Saat ini, sebanyak 5 orang anggota kelompok telah meningkatkan jumlah ternak puyuh menjadi 2000 – 3000 ekor bahkan ada beberapa orang anggota kelompok yang akan terus mengembangkan usaha. Pemasaran telur dilakukan secara langsung kepada pedagang atau melalui warung-warung kecil yang ada di desa. Telur puyuh dikemas sebanyak 20 butir/pack dengan harga Rp. Sebagian telur puyuh juga dipasarkan melalui Koperasi Pemasaran Mandiri dan Merdeka binaan LPPM Unand. Disamping usaha ternak puyuh, kelompok juga mendapat bantuan dan pelatihan mengenai pembibitan sayuran, kelompok juga memiliki rumah bibit dan kebun percontohan. Salah satu permasalahan yang dihadapi peternak puyuh yang tergabung dalam KWT Melati Mini adalah mahalnya harga pakan sehingga laba usaha yang diperoleh peternak menurun. Bahkan kadang-kadang usaha peternakan puyuh yang dijalankan peternak tidak mendapatkan keuntungan. Permasalahan yang dihadapi peternak puyuh di Kelurahan Koto Lua ini hampir sama dengan permasalahan yang dihadapi oleh beberapa usaha peternakan skala besar di Kabupaten 50 Kota dan kota lain di Sumatera Barat yaitu mahalnya harga pakan karena bahan utama penyusun pakan unggas yaitu jagung merupakan bahan pakan impor yang harganya mahal. Ditinjau dari segi pakan, unggas lokal seperti puyuh, sebenarnya dapat memanfaatkan bahan pakan lokal untuk mengurangi biaya produksi karena biaya terbesar dari proses produksi pada ternak unggas adalah biaya pakan. Hasil Penelitian Mirnawati, dkk. 2021 menunjukkan bahwa berbagai bahan pakan lokal inkonvensional seperti kulit ubi kayu dan daun ubi kayu dapat dijadikan sebagai bahan makanan ternak puyuh melalui penerapan teknologi fermentasi yang dapat meningkatkan kualitas bahan pakan lokal tersebut. Selain itu, juga perlu dicari bahan pakan pengganti sumber protein untuk Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 3 unggas karena bahan pakan sumber protein yang digunakan saat ini yaitu tepung ikan juga merupakan bahan impor yang harganya juga mahal. Ditinjau dari aspek manejemen, usaha peternakan puyuh oleh kelompok masih dikelola secara tradisional, sistem pembukuan hanya berisi catatan uang masuk dan uang keluar saja, tidak ada rencana program tentang pengembangan usaha dalam jangka pendek atau jangka panjang dan langkah-langkah atau strategi peningkatan usaha. Permasalahan yang dihadapi di bidang produksi adalah mahalnya harga ransum karena peternak bergantung kepada ransum pabrik yang dijual di poultry shop dengan harga cukup tinggi. Selain itu, pengetahuan peternak tentang kewirausahaan, pemasaran dan pembukuan masih kurang. Peternak juga belum memiliki rencana jangka panjang untuk pengembangan usaha karena keterbatasan pengetahuan yang memerlukan pendampingan untuk pengembangan usaha pada masa mendatang. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi peternak di atas, khususnya masalah mahalnya harga ransum, kepada peternak perlu diberikan pelatihan mengenai formulasi ransum harga murah dengan membuat ransum sendiri. Kepada peternak juga perlu difasilitasi dengan mesin hammer mill untuk membuat ransum sendiri yang bertujuan untuk mengurangai biaya ransum. Untuk mengatasi masalah tepung ikan yang merupakan bahan pakan sumber protein yang mahal, perlu dicari bahan pakan penggantiya yaitu maggot atau larva dari lalat tentara hitam Black Soldier Fly. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah a memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peternak untuk mengolah/memformulasikan ransum sendiri berharga murah untuk ternak puyuh mereka dalam rangka mengurangi biaya produksi, b memberikan pengetahuan tentang bahan pakan inkonvensional sumber energi yaitu kulit umbi ubi kayu KUUK dan daun ubi kayu DUK, c memberikan pengetahuan tentang budidaya maggot sebagai sumber protein hewani pengganti tepung ikan dalam ransum ternak puyuh, d meningkatkan keuntungan usaha agar kesejahteraan peternak meningkat sehingga usaha peternak semakin maju dan berkembang, dan e merupakan wujud nyata kepeduliaan Universitas Andalas sebagai Perguruan Tinggi kepada masyarakat sekitar kampus khususnya yang berada di nagari “Salingka kampus”. Sedangkan manfaat kegiatan adalah a membantu perkembangan usaha kecil peternakan puyuh sebagai wujud nyata kepedulian institusi Unand terhadap masyarakat sekitar kampus khusus yang berada di Salingka Kampus, b meningkatkan kinerja pengabdian masyarakat dan penerapan inovasi Perguruan Tinggi LPPM Universitas Andalas, dan c merupakan wujud nyata aplikasi ilmu pengetahuan inovasi kepada masyarakat untuk pengembangan ekonomi masyarakat desa. METODE Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari penyuluhan, pelatihan, pendampingan, dan monitoring. a. Penyuluhan Penyuluhan merupakan cara yang paling tepat untuk memberikan atau meningkatkan pengetahuan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, penyuluhan mudah dilaksanakan, lebih praktis dan tidak memerlukan biaya besar. Penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peternak terutama tentang masalah pakan ternak puyuh. Selain masalah formulasi pakan harga murah, kepada peternak juga diberi penyuluhan mengenai budidaya maggot yang dapat digunakan sebagai sumber protein pengganti tepung ikan untuk ransum. Disamping itu, kepada peternak juga diberikan penyuluhan tentang aspek sosial ekonomi meliputi pemasaran dan kewirausahaan. Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 4 b. Pelatihan/aplikasi pembuatan ransum harga murah Setelah penyuluhan, kepada peternak diberikan pelatihan meliputi pelatihan teknologi pengolahan bahan pakan non konvesional limbah, penyusunan/formulasi ransum, pelatihan budidaya maggot, pelatihan kewirausahaan dan pelatihan motivasi. Selain itu juga diberi pelatihan penyusunan ransum harga murah menggunakan bahan konsentrat 126, jagung dan dedak. Jumlah bahan yang digunakan dan kandungan gizi ransum pelatihan dapat dilihat pada Tabel 1. Formula ransum yang dicontohkan tersebut cocok digunakan untuk ransum puyuh petelur karena memenuhi gizi untuk puyuh petelur dengan kandungan protein ransum 19% dan energi metabolis 2800 kkal/kg. Tabel 1. Susunan Ransum Pelatihan dan Kandungan Gizi Ransum c. Penerapan ransum harga murah pada puyuh peternak Setelah diformulasikan, ransum di atas diaplikasikan pada ternak puyuh oleh KWT Melati Mini. Ransum formulasi yang berasal dari pelatihan penyusunan ransum di atas kemudian diaplikasikan pada puyuh peternak R1 sedangkan untuk pembanding digunakan data produksi puyuh menggunakan ransum komersial R2 dengan jumlah puyuh percobaan sebanyak lebih kurang 1200 ekor d. Aplikasi ransum/bimbingan dan pembinaan Setelah mendapatkan penyuluhan dan pelatihan yang diikuti dengan penerapan ransum harga murah, peternak dibimbing dan dibina agar usaha peternakan puyuh mereka yang menerapkan teknologi pengolahan pakan harga murah dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. e. Monitoring Agar kegiatan berjalan dengan baik, dilakukan monitoring secara berkala oleh tim pengabdi. Pada saat monitoring, diadakan diskusi dan konsultasi dan pengamatan langsung usaha peternakan puyuh peternak untuk mencari solusi dari berbagai kendala yang dihadapi baik dalam hal teknis pemeliharaan, aplikasi ransum maupun dalam hal pengembangan usaha. e. Evaluasi/pelaporan Evaluasi dan pelaporan merupakan tahap akhir kegiatan. Pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi dan penyiapan program pengembangan mitra untuk tahun berikutnya. Setelah pelaporan, peternak mitra diharapkan tetap melanjutkan kegiatan dan tetap akan ada pemantauan oleh tim pengabdi agar kegiatan yang telah dilakukan tetap lestari. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Penyuluhan Penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peternak terutama tentang masalah pakan. Penyuluhan dilaksanakan di rumah salah seorang anggota kelompok di Koto Lua Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 5 Kecamatan Pauh Kota Padang. Materi penyuluhan dan jadwal pelaksanaan penyuluhan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Jadwal dan materi penyuluhan Materi Penyuluhan/Pelatihan 1. Penyuluhan dan percontohan formulasi ransum puyuh berbasis kulit umbi dan daun ubi kayu fermentasi 2. Penyuluhan sistem pemeliharaan ternak puyuh 1. Budidaya maggot sebagai bahan pakan sumber protein untuk unggas 1. Kewirausahaan dan motivasi berusaha 1. Pelatihan/praktek pembuatan ransum harga murah Pada saat diadakan penyuluhan, peternak cukup antusias mengikuti kegiatan penyuluhan yang dilakukan. Cukup banyak pertanyaan dan diskusi saat penyuluhan. Diskusi yang paling menarik adalah pada saat peternak mengajukan pertanyaan tentang formula ransum harga murah dan menurunnya keuntungan karena harga pakan yang mahal. Untuk dapat bertahan ditengah situasi harga pakan yang mahal, kepada peternak diharapkan tetap bertahan dan terus berusaha karena tantangan dalam usaha peternakan cukup banyak, yang salah satu diantaranya adalah harga pakan yang mahal. Peternak yang tangguh adalah peternak yang mampu bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan usaha yang berat seperti mahalnya harga ransum seperti saat kegiatan dilakukan. Gambar 1. Pelatihan budidaya maggot sebagai bahan pakan sumber protein untuk unggas b. Percontohan pembuatan ransum Pelatihan yang diberikan meliputi pelatihan teknologi pengolahan pakan penyusunan/formulasi ransum dan pelatihan kewirausahaan. Sebelum penyuluhan dan percontohan, dipersiapkan materi-materi/brosur tentang kegiatan penyuluhan/pelatihan yang akan diberikan. Ditinjau dari aspek pengolahan pakan, kepada peternak diberikan pelatihan/percontohan tentang formulasi/penyusunan ransum harga murah agar diperoleh ransum yang berkualitas dan berharga murah. Percontohan pembuatan ransum juga telah dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2021 bertempat di Gudang Mini Pakan Puyuh yang sudah direnovasi dan dilengkapi dengan mesin hammer mill bantuan Tim Pengabdi LPPM Unand. Hasil perhitungan kandungan gizi terhadap ransum percontohan menunjukkan bahwa ransum memenuhi kandungan gizi untuk puyuh peterlur sesuai dengan yang disarankan SNI 2006 bahwa kebutuhan protein kasar untuk ransum ternak puyuh minimal 17% dengan ketersediaan phosphor minimal Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 6 Gambar 2. Tim pengabdian dan anggota KWT yang mengikuti pelatihan pengolahan pakan c. Aplikasi penggunaan ransum pada puyuh peternak Pengaruh penggunaan ransum yang diformulasikan sendiri R1 dibandingkan dengan penggunaan ransum komersil R2 terhadap produksi telur puyuh dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Pengaruh penggunaan ransum pelatihan terhadap produksi telur puyuh Produksi Telur Puyuh butir Hasil uji t t test antara ransum R1 dan R2 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan produksi telur yang nyata P< antara R1 dan R2. Hal ini disebabkan karena kandungan gizi ransum yang sama yaitu dengan protein ransum 19% dan 20%. Hal ini sesuai dengan pendapat Anggorodi 1995 bahwa produksi telur dipengaruhi oleh kandungan protein ransum karena 50% berat kering telur merupakan protein. Gambar 3. Percobaan penerapan R1 dan R2 dan menghitung produksi telur puyuh Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 7 d. Penyuluhan bidang kewirausahaan Salah satu aspek yang menjadi perhatian tim pengabdi adalah asek kewirausahaan. Oleh sebab itu, telah dilakukan penyuluhan tentang kewirausahaan di KWT Melati Mini Koto Lua Kecamatan Pauh Kota Padang. Pada kegiatan penyuluhan telah disampaikan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha agar usaha berkembang dengan baik seperti tekun, tahan terhadap berbagai tantangan, jujur, dan kreatif. Disamping itu, kepada peternak mitra KWT Melati Mini juga disampaikan bahwa untuk meningkatkan keuntungan, perlu diversifikasi usaha dan peningkatan populasi agar jumlah ternak yang dimiliki melampaui titik impas sehingga kegiatan usaha dapat memberikan keuntungan. Selain itu, untuk menambah pendapatan peternak, faeces/kotoran ternak juga dapat diolah menjadi pupuk organik. e. Bimbingan dan pembinaan Setelah mendapatkan penyuluhan dan pelatihan, peternak dibimbing dan dibina agar usaha peternakan puyuh mereka yang menerapkan pakan yang diformulasikan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. Bimbingan dan pembinaan yang dilakukan ternyata juga berdampak terhadap meningkatnya semangat berusaha peternak mitra untuk terus mengembangkan usaha peternakan puyuh mereka. f. Monitoring Agar kegiatan berjalan dengan baik, dilakukan monitoring secara berkala. Pada saat monitoring, diadakan diskusi dan konsultasi untuk mencari solusi dari berbagai kendala yang dihadapi baik dalam hal teknis peternakan, khususnya dalam aplikasi ransum maupun dalam hal pengembangan usaha. Untuk mensukseskan pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini, peternak mitra kelompok peternakan puyuh KWT Melati Mini diharapkan berpartisipasi aktif dalam beberapa hal, antara lain 1 Serius mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan mulai dari penyuluhan tentang pakan ternak puyuh, penyuluhan kewirausahaan, pelatihan, penerapan ransum, pembinaan, monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan oleh tim pelaksana telah dapat terlaksana dengan baik. Hal ini berarti bahwa, setiap anggota kelompok peternak mitra antusias dan serius dan bereparan aktif dalam mengikuti rangkaian kegiatan yang dilaksanakan sehingga tujuan akhir kegiatan untuk memberdayakan kelompok menjadi mandiri akan dapat dicapai dengan baik. 2 Motivasi harus tinggi Keinginan untuk meraih sukses dalam beternak dan dapat mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi hanya dapat dicapai jika ada motivasi yang kuat untuk mengembangkan usaha. Oleh sebab itu, penyuluhan kewirausahan dan motivasi usaha yang diberikan diharapkan dapat membangkitkan/menggairahkan usaha peternak puyuh di KWT Melati Mini di Koto Lua Nagari Limau Manis Selatan Kecamatan Pauh, Kota Padang. 3 Keberlanjutan program pengembangan pada 3 tahun ke depan Pengembangan KWT Melati Mini menjadi kelompok yang maju dan mandiri memerlukan pembinaan dan pendampingan minimal selama 3 tahun. Pembinaan dan pendampingan diharapkan dapat menjadikan peternak di KWT Melati Mini menjadi kelompok tani yang mandiri dan berkembang dengan baik. Oleh sebab itu, kepada setiap anggota kelompok diharapkan memiliki semangat yang tinggi untuk pengembangan usaha pada masa mendatang dengan tujuan akhir menjadi kelompok yang mandiri. Perkembangan usaha diharapkan meningkatkan pendapatan dengan tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan peternak anggota kelompok KWT Melati Mini Koto Lua Kecamatan Pauh Kota Padang. Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 8 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas yang telah menyediakan dana untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini melalui Program Kemitraan Masyarakat Membantu Usaha Berkembang dengan Kontrak No. T/27/ Tahun Anggaran 2021. KESIMPULAN Dari kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa 1. Penerapan formulasi ransum harga murah pada usaha peternakan puyuh peternak dapat menurunkan harga ransum sehingga keuntungan peternak meningkat. 2. Penyuluhan mengenai bahan pakan konvensional kulit umbi dan daun ubi kayu telah dapat memberikan pengetahuan kepada peternak tentang bahan pakan alternatif yang dapat digunakan untuk ternak unggas yang berharga murah dan jumlah/potensinya yang cukup besar. 3. Pembuatan rumah pakan dan pengadaan peralatan/mesin pengolahan ransumdan pembinaan pemasaran berkelanjutan sangat berguna bagi peternak agar usaha peternak berkembang dengan baik. 4. Diperlukan kegigihan dan ketekunan peternak dalam menghadapi berbagai kendala dan perlu dilakukan diversifikasi produk untuk meningkatkan keuntungan. 5. Agar usaha peternakan puyuh peternak berkembang dengan baik perlu dilakukan pembinaan berkelanjutan, khususnya aplikasi ransum harga murah melalui pemantauan dan diskusi mengenai berbagai permasalahan di lapangan. DAFTAR PUSTAKA Makinde, O. J., T. S. B. Tegbe., S. E. Babajide., I Samuel and E Ameh. 2014. Laying Performance and Egg Quality Characrteristics of Japanese Quail Qoturnic qoturnic japonica Fed Palm Kernel Meal and Breewers Dryed grain based Diet. Science Education Develompment Institute. 4 1514 – 1521. Mirnawati, A. Julardi and G. Ciptaan. 2018a. Utilization of fermented palm kernel cake with Sclerotium rolfsii in broiler ration. International Journal of Poultry Science. 17 7 342 – 347. Mirnawati, G. Ciptaan and A. Julardi. effect of palm kernel cake fermentation with Sclerotium rolfsii by adding humic acid in broiler diets. Indian Journal of Animal Scien. 52 6 882 – 882. Mirnawati, A. Julardi dan G. Ciptaan. 2018. Komposisi dan Proses Produksi Ransum Ayam Ras Petelur Menggunakan Bungkil Inti Sawit dan lumpur Sawit Fermentasi Paten Terdaftar No. SID201805255. Steel, R. G. dan J. H. Torrie. 2002. Prinsip dan Prosedur Statistik, Suatu Pendekatan Biometrik. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Tetty. 2002. Puyuh, Si Mungil Penuh Potensi. Penerbit PT. Agromedia Pustaka, Jakarta. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this and Objective Palm kernel cake PKC can potentially be used as feedstuff, especially for poultry. PKC needs to be processed in advance, by fermentation, with Sclerotium rolfsii. An experiment was conducted to evaluate the utilization of palm kernel cake fermented PKCF with Sclerotium rolfsii in the diet of broiler. Materials and Methods Two hundred day-old chicks DOC were used in this study. The diet was arranged based on the equal amount of energy and protein, which were 3000 kcal kg⁻¹ and 22%, respectively. The experiment used a completely randomized design CRD with 5 treatments and 4 replications. The treatments were arranged as follows 1 10% PKCF control diet, 2 15% PKCF, 3 20% PKCF, 4 25% PKCF and 5 30% PKCF in broiler diet. The parameters measured were feed consumption, body weight gain, feed conversion, body weight, carcass weight, crude fiber digestibility and nitrogen retention of broiler. Results Feed consumption, body weight gain, feed conversion, body weight, carcass weight, crude fiber digestibility and nitrogen retention were highly significantly decreased p< with any treatment. Conclusion The palm kernel cake fermented PKCF with Sclerotium rolfsii can be used up to 25% in broiler Performance and Egg Quality Characrteristics of Japanese Quail Qoturnic qoturnic japonica Fed Palm Kernel Meal and Breewers Dryed grain based DietO J MakindeT S B TegbeS E BabajideE SamuelAmehMakinde, O. J., T. S. B. Tegbe., S. E. Babajide., I Samuel and E Ameh. 2014. Laying Performance and Egg Quality Characrteristics of Japanese Quail Qoturnic qoturnic japonica Fed Palm Kernel Meal and Breewers Dryed grain based Diet. Science Education Develompment Institute. 4 1514 effect of palm kernel cake fermentation with Sclerotium rolfsii by adding humic acid in broiler dietsG MirnawatiA CiptaanJulardiMirnawati, G. Ciptaan and A. Julardi. effect of palm kernel cake fermentation with Sclerotium rolfsii by adding humic acid in broiler diets. Indian Journal of Animal Scien. 52 6 882 -882.
6AFM.